Monday, October 31, 2005

Posyandu Pertama

Hari ini kita ke Childhood Center untuk pertama kalinya. Kalau di Indonesia mungkin sama dengan posyandu kali ya :)

Lita ditimbang dan diukur panjang serta lingkar kepalanya untuk mengetahui perkambangannya. Hasilnya memuaskan, Lita tumbuh wajar. Beratnya sudah mencapai 4,15 kg dengan panjang [disebut "panjang" karena waktu diukur Lita tidur, coba kalau berdiri, pasti disebut "tinggi"] 54 cm dan lingkar kepala 37 koma sekian cm. Coba bandingkan dengan kondisi waktu lahir, lihat di foto Lita di navigation bar sebelah kanan.


Menyusui di Posyandi setelah konsultasi dan pemeriksaan rutin

Sunday, October 30, 2005

Ngumpul di Tempat Borneo

Apalagi kalau bukan ngumpul dan makan-makan.
Ini tradisi yang paling kita suka kalau wiken di Sydney. Maklum, hari-hari biasa semua sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang assignment [halo Nanda, Eka engken... pesu api? :))], ada yang mau ujian [Bor, tetap semangat... semakin cepat selesai, semakin cepat kita party lagi] Ada yang sibuk bangun jam 2 pagi [Wah, inget sudah dai lait seping], ada yang menyusui [Asti sama Putu, kalau ini mah gak peduli wiken gak wikdeis, tetep aja] dan ada juga yang memburu dolar, walaupun pajaknya tinggi.. [halo De, jangan terlalu kecewa pajak tinggi, dari pada tanpa pajak?!?! :)] Kalau yang sibuk riset sih jangan tanya lagi hi hi hi. Belakngan sibuk riset hantu


Wiken ini, kita ngumpul di tempat Borneo yang baru. Wah tempatnya keren abis, seperti hotel bintang 7 rasanya. Cuma pencetan toiletnya agak membingungkan tempatnya he..he..

Ini dia foto-fotonya:


Borneo: di usia yang sudah matang, wajar kalau sudah mengharapkan momongan. Secara mental sudah siap, fisik apalagi. Hanya ada satu masalah kecil: calon ibunya, belum ada :)


Ode: Setalah puas dengan satu anak [walaupun sebenernya agak terlambat he..he..] diam-diam kini mengharapkan satu tambahan anak lagi. Sayang proposalnya [katanya nih] selalu ditolak Putu. Terpaksa momong anak orang :)


Nanda: dari segi usia, mental dan keterampilan, jelas tidak diragukan lagi. Cuma memang masalahnya sama dengen Borneo. Masalah kecil, tapi cukup signipikan [jangan kira nggak bisa nulis signipikan ya, ini sengaja disalah-salahin]


Sementara itu, Wah (yang baju merah) [ya Anda benar, ini nama orang, bukan kata seru semacam "wow", "oh", "aduhai" seperti yang kita pelajari di SD] yang sebenarnya tergolong sangat muda, mulai melakukan riset dengan wawancara. "Gimana sih rasanya [atau caranya] punya anak?" begitu kira-kira pertanyaannya ke ke Asti. Nanda pun antusias menyimak. Tapi di sudut yang lain, ada teman kita, Eka sedang melamun. Memang usia tidak bisa dibohongi Ka he..he..

Ode, yang sudah mapan di "bidang ini", melangkah ke tahap yang lebih edvans ["edvans" yang ini juga sengaja disalah-salahin tulisannya] yaitu pendidikan anak (orang lain). Ode sedang ngajari Lita sholat :))


Krisna: aduh cantiknya [kayaknya nurun Mek Tut-nya]. Rambutnya juga keren tuh [kalau ini jelas nurun siapa?!?!?!]


Setelah mendapat informasi yang cukup dari wawancara, para bujang nampak sedikit bersemangat. Tapi Eka, nampaknya masih kepikiran... sudahlah Ka, nanti akan tiba saatnya. Tanya Ode, berapa umur ideal untuk menikah he..he...


Sementara itu, diam-diam Putu pun TERNYATA mengharap adik untuk Krisna. Penolakannya terhadap Ode hanyalah kepura-puraan :) Ayo Ode, tetap semangat!


Itulah sekilas rekaman lensa selama ngumpul-ngumpul kemaren. Kalau ada kata-kata yang kurang berkenan di dalam posting ini, mohon dimaafkan. Kalau ada kata-kata yang menyadarkan [terutama untuk para bujangan] jangan ragu lagi, SEGERA laksanakan he he he. Sampai jumpa di acara ngumpul dan makan selanjutnya.

Friday, October 28, 2005

Settling Baby

Setelah 6 minggu berjuang merawat Lita, akhirnya Asti punya waktu buat andil berbagi cerita disini....

Menjadi orang tua ternyata memang penuh perjuangan. Setelah ditinggal nenek-kakek, kami berdua harus berjuang sendiri, dari masak, nyuci, bersihin rumah, belanja, dll. Ini akan lebih ringan klo Lita bisa ditaruh di cotnya, sehingga mama bisa melakukan tugas itu. Tapi sayang Lita blum bisa tidur sendiri, jadi harus dengan gendong ato gaya tidur dada yang membuat mama gak bisa berbuat apa2. Jadi tugas rumah tangga terpaksa mama serahkan ke ayah yg harus juga bikin thesis :(. 2 Hari yll ayah menerima telpon dari Kathy (home visit nurse), dan menyarankan kita untuk bikin janji kelas settling baby di "early childhood centre mascot". Kamipun mengikuti kelas itu esoknya.

Ternyata nggak cuma kita yg bermasalah dengan settling baby, di kelas ada 4 baby lain yg msh belum bisa bobo sendiri, bervariasi dari umur 3 mgg, 5 mgg, 6 mgg, 3 bln ampe ada yg 5 bln.
Inti dari kelas itu:
1.bayi harus kenyang. Ditandai dengan Berat badan bayi yg terus naik. Untuk bayi ampe 3 bulan kenaikan BB 200 gr per mgg.
2. Bersih. Bayi dalam kondisi bersih popoknya, sehingga nyaman utk tidur.
3. Wrap(bungkus kain). Untuk penyesuaian kondisi dari dalam rahim yg begitu ketat dengan dunia luar, perlu dilakukan wrap sehingga bayi gak kagetan jadi bangun dan lebih nyaman. Sepertinya sih kasian badannya dibungkus terus tapi bayi gak akan menganggap kita kejam kok, dia memang memerlukannya.
4. Suasana tenang. Jauhkan cot dari aktivitas rumah, korden ditutup. boleh pake musik elan kalo bayi suka.
5. Posisi tidur. Posisi yg disukai bayi ternyata miring. Memang direkomendasikan posisi tidur bayi adalah tengadah, jadi klo udah tidur pulas boleh diposisikan tengadah.
6. Hindari Eye kontak. Waktu menidurkan dengan memukul2 pantatnya, diusahakan tanpa kontak mata sehingga bayi otomatis tau klo kita tidak sedang mengajaknya bermain tapi menandakan saatnya tidur.
7. Lagu. Bisa dilantunkan sebuah lagu sebelum tidur.(ayah dan mama harus kompak lagunya, seperti "cening ayu")
8. Konfiden. Kita harus konfiden berniat menidurkannya, sehingga klo bayi awalnya nagis jgn lgs diangkat, sehingga bayi mengerti klo itu saatnya tidur.
9. Tummy Time. Hal yg sangat penting dari perkembangan bayi adalah kita mengajaknya bermain dan berlatih. waktu antara tidur sekitar 1,5 jam harus kita manfaatkan sebaik2nya, seperti dengan chatting, latihan miring dan tengkurap, bacakan cerita, mandi, dll.

Itu beberapa ilmu yg kita dapat dari sana. Bener juga, Lita hampir 3 jam tidur di cot dengan nyenyak. Hari itu juga langsung kita coba. Mama agak cemas melihat Lita nangis di cot agak lama (30 menit) sehingga ayah mengambil alih supaya mama gak mentransfer kecemasan itu ke Lita. Akhirnya 5 menit kemudian Lita jatuh tidur. Malam itupun terlewati dengan manis, Lita terbangun 2 kali cuman utk menyusu.

Pengalaman menjadi orang tua memang luarbiasa......

Wednesday, October 26, 2005

Master Smile



Tidur di dada

Belakangan ini Lita punya kebiasaan unik: tidur di dada ayah dan mamanya :)
Ini bisa berlangsung berjam-jam tanpa terjaga sedikitpun. Lita nampak begitu menikmati dan nyaman sekali tidur dengan cara ini. Ketika dikonsultasikan ke Karitane, Katty [salah satu midwife] mengatakan bahwa ini wajar saja. Tersu terang saja kita sedikit khawatir kalau-kalau kebiasaan ini akan terus menerus dan akibatnya kita akan terbebani dan tidak bisa melakukan aktivitas sama sekali. Katty menambahkan bahwa sampai umur 9 minggu, yang bisa kita lakukan adalan MENCOBA melatih bayi tidur sendiri. Jika tidak berhasil, maka harus dipastikan bayi bisa tidur, dengan cara apapun. Maksudnya, walaupun harus tidur di dada ayah atau mamanya :) Setelah lewat 9 minggu maka penerapan disiplin harus STRICT



Lita tidur dengan nyaman di dada mamanya


Kadang-kadang di dada ayahnya


Lihatlah betapa lucunya :)

Tuesday, October 25, 2005

Ketawa Pertama

Tepat umur minggu, Lita mulai memberi respon dan ketawa. Kalau sebelumnya dia tertawa/senyum karena alasan yang tidak jelas, sekarang ketawa karena merespon aksi [tindakan konyol, tepatnya] dari orangtuanya.

Lita ketawa terutama kalau digoda dengan dialog wayang "cenk blonk" yang memang lucu. Nampaknya memang benar kalau bayi punya memory yang kuat sejak dalam kandungan. Maklum saja, ayah dan mamanya senang nonton wayang cenk blonk ketika hamil. Sekarang Lita dengan mudah mengingat setiap dialog lucunya :)


Lita dengan baju kuning berlatar belakang biru. Sangat serasi :) Makasih sama Kakak Krisna yang minjemin rocker chair-nya. Sst ada vibrator-nya lo he..he..

Monday, October 24, 2005

Mecolongan

Apa sih mecolongan? nyolong apaan? :))

Mecolongan buat Lita dilakukan tanggal 24 Oktober 2005. Karena jauh dari Bali, ya terpaksa dilakukan seadaanya, yang penting memperingati dan dihayati maknanya. Kali ini cukup banyak tamu yang hadir, diantaranya Ode, Putu, Krisna, Bli Sujata, Borneo, Wah, Ketut, Atik dan Eris. Acara utama, tentu saja, menikmati hidangan makan dan minum. Putu seperti biasa, datang dengan ciri khasnya: puding yang uenak tenan :)

Masakan utama berupa nasi kuning, ayam coles dengan sambel matah, dan kering tempe dengan minumannya es buah.

Sembahyang dilakukan sekitar jam 18 waktu Sydney, dimulai dengan Tri Sandya dan dilanjutkan dengan Panca Sembah. Pada saat yang sama, Bapak Meme' di bali juga mebanten di sanggah dan Bapak Ibu Jogja juga sembahyang turut mendoakan. Teledoa, istilahnya Bapak :)





Mecolongan atau macolongan adalah salah satu upacara Manusa Yadnya sebagai tradisi umat Hindu di Bali yang dilakukan saat bayi berumur 42 hari. Secara filosifis, upacara ini bertujuan untuk membersihkan bayi secara bathin sehingga sudah siap melakukan ritual keagamaan termasuk mengunjungi tempat suci (i.e. Pura).

Bagi ibu, mecolongan ini juga pertanda akhir dari brata atau prihatin dan telah bersih secara lahir dan bathin sehingga siap melakukan ritual agama dan mengunjungi tempat suci. Secara lahiriah, sang ibu juga sudah sehat dan siap untuk melakukan hubugan suami istri, menjalankan kewajiban [atau mungkin lebih tepatnya menuntut hak :)] untuk melayani suami.

Menurut Surayin (2004: 15), macolongan pada intinya adalah mengembalikan Nyama Bajang dan memohon perlindungan Catur Sanak/Kanda Pat Rare. Catur Sanak adalah saudara empat yang merupakan unsur penyerta bayi ketika berkembang dalam kandungan hingga lahir yaitu: darah, lamad, air ketuban dan ari-ari. Ketika manusia lahir ke dunia, dipercaya bahwa keempat saudara inilah yang menjadi pengikut setia dan senantiasa melindungi.

Nyama Bajang adalah semua kekuatan yang membantu Catur Sanak ini ketika dalam kandungan. Ketika bayi sudah berumur 42 hari, nyama bajang ini sudah saatnya dikembalikan karena tugasnya sudah selesai. Masih menurut Surayin (2004), nyama bajang ini bahkan seringkali justru mengganggu, sehingga perlu dimintakan kesediaan mereka untuk kembali ke tempatnya masing-masing.

Sunday, October 23, 2005

Foto-foto iseng

Hari Minggu ini nggak ada kegiatan. Mau jalan keluar belum sreg soalnya Lita belum 42 hari. Kalau tradisi di Bali, bayi belum boleh diajak keluar sebelum umur 42 hari. Kalau dikaitkan dengan medis, masuk akal juga karena 42 hari ini sama dengan 6 minggu yang merupakan masa penting perkembangan awal bayi. Air susu yang paling penting, misalnya, adalah ASI 6 minggu pertama.

Waktu 6 minggu juga diyakini adalah waktu yang cukup untuk memulihkan kondisi seorang perempuan setelah melahirkan. Maka dari itu, Asti harus ke dokter setelah 6 minggu untuk mengetahui seberapa pulih kondisinya.

Anyway, karena tidak bisa keluar jalan-jalan, kita di rumah saja menikmati kebersamaan. Setelah mandiin Lita, makan, bermain dan nonton, apa lagi ya? Hm... saatnya untuk foto-foto :)





Lita lagi tidur di dada ayahnya... foto ah, dan biar kelihatan seru, pura-pura tidur juga he..he.. Ternyata hasilnya mengecewakan! Tidurnya nggak natural, nggak seperti Lita..


Btw, kenapa harus pura-pura tidur... biasa aja kenapa sih. Orang nggak mungkin momong sambil tidur he..he.. Nah ini mendingan. Lihat tuh pipinya Lita menggemaskan!


Merasa iri karena nggak kelihatan dan selalu kebagian jadi tukang foto, mamanya protes dan mau foto bareng. Nah ini hasil pertama dengan timer. Nggak bagus. Maklum Asti agak g*p*ek urusan begini he..he.. Tapi lumayan lah kelihatan semua walaupun agak gelap


Tidak puas dengan hasil pertama, kita ulang lagi. Kali ini dengan persiapan lebih mantap. Ya, satu... dua.. tiga.... Mama berlari mendekat setelah seting kamera OK. Eh ternyata space-nya nggak cukup dan posisi belum bisa diatur dengan baik kamera sudah main jeret aja. Inilah hasilnya, tertawa geli dengan kekonyolan sendiri.


Ulang lagi dong. Sekarang dengan hasil yang jauh lebih proporsional [walupun Lita agak tenggelam]. Tapi kayaknya ada yang salah.. apa ya? Oh ya, ternyata kacamata bikin nggak sip tuh kelihatannya. Soalany mantul jadi wajah Mama jagi nggak kelihatan jelas. Lihat tuh kacanya menyilaukan!


Kalau gitu, buka kaca matanya dong Ma... [maklum, yang bisa dibuka cuma kacamata :)] Nah sekarang kelihatan jauh lebih bagus. Ini dalah foto terbagus yang dihasilkan selama kurang lebih 15 menit gonta ganti gaya he..he...

Monday, October 17, 2005

Dedinan Pertama

Sangat mungkin muncul pertanyaan dalam pikiran Anda: Apa sih dedinan itu? Apa pentingnya memperingati dedinan?

Dedinan pada hakikatnya adalah birthday. Ingat, birthday, bukan ulang tahun. Walaupun secara umum di Indonesia birthday dianggap atau diartikan ulang tahun, birthday jelas berbeda dengan ulang tahun. Arti harfiah dari birthday adalah hari kelahiran. Kebetulan saja perhitungan hari/kalender yang paling populer adalah kalender masehi sehingga hari yang sama akan berulang setiap 365 hari atau 1 tahun. Karena itulah hari kelahiran diperingati setiap tahun. Jadilah birthday sama dengan ulang tahun.


Dedinan Pertama

Konsep dedinan sama dengan birthday hanya saja basis perhitungannya berbeda.

Dalam tradisi masyarakat Hindu Bali, dikenal 10 macam basis perhitungan hari. Yang paling populer dan dipakai oleh hampir semua orang di dunia adalah basis 7 di mana hari yang sama berulang setiap 7 hari. Hari-hari tersebut adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu. Salah satu yang juga cukup populer terutama di Jawa adalah basis 5 di mana hari yang sama berulang setiap 5 hari sekali meliputi Umanis/Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon.

Konsekuensi dari adanya basis perhitungan yang berbeda ini adalah, suatu hari tertentu akan memiliki beberapa nama yang berbeda, sesuai basis perhitungannnya. Sebagai contoh, hari ini adalah Senin menurut basis 7 dan Pahing menurut basis 5. Maka disebutlah hari ini Senin Pahing. Bisa dibayangkan jika ada 10 basis perhitungan hari yang berbeda, akan ada 10 nama lain untuk satu hari tertentu.

Jika Anda orang Bali, sangat mungkin Anda pernah mendengar "hari ini pasah". Ya ini adalah salah satu nama hari berdasarkan basis 3. Jadi hari ini bisa jadi adalah Senin Pahing Pasah.

Oke, kembali ke dedinan. Dedinan adalah birthday yang dihitung dengan dua basis berbeda yaitu basis 7 dan basis 5. Bisa dimengerti bahwa hari yang sama menurut kedua basis ini akan berulang setiap 35 hari sekali yaitu kelipatan persekutuan terkecil dari 7 dan 5. Artinya, jika hari ini adalah Senin Pahing, maka Senin Pahing akan terjadi lagi setelah 35 hari dari sekarang. Inilah yang disebut sebagai dedinan. Dengan mengetahui bahwa hari ini adalah Dedinan-nya Lita, kita bisa tahu bahwa Lita sudah berumur 35 hari.

Kemudian, untuk apa diperingati? Seperti halnya birthday lainnya, peringatan pada esensinya adalah refleksi dan perenungan. Mungkin bukan buat Lita, tetapi yang pasti untuk kedua orangtuanya.

Happy birthday, little baby!

Saturday, October 15, 2005

Selamat Hari Raya Kuningan


Kami sekeluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Kuningan, 15 Oktober 2005. Semoga Hyang Widhi melimpahkan kesentosan dan Kedirgayusan

Wednesday, October 12, 2005

Lita is one month old

Tepat satu bulan usia Lita...
Sudah banyak kemajuan, terutama sudah banyak pelajaran yang diberikan untuk mama dan ayahnya :))

Mulai bulan kedua, kita akan memantau aktivitas Lita setiap hari menggunakan chart di bawah ini. Ada 6 kategori utama yaitu: tidur, terjaga dan menangis/rewel, terjaga tidak menangis, netek, beraktivitas, dan ganti popok. Kegiatan ini dipantau 24 jam dan dicatat dalam diagram berikut. Ini dilakukan untuk mengenal pola aktivitas harian Lita dan juga untuk menerapkan disiplin sejak dini ..ceah... serem amat sih :)


Sleep and Activity Chart


Umur satu bulan, gaya nggendongnya mulai 'dewasa' :)


Lita bersama ayah dan mamanya yang terlihat lelah tapi bahagia. Ini perjuangan!

Monday, October 10, 2005

Empat Minggu

Ha...
Hampir satu bulan usia Lita. Cepat juga ya :) Tapi terus terang saja, seminggu terakhir ini waktu berjalan sangat lambat. Mengapa? Karena kita hanya berdua ngurusin Lita setelah keempat Kakek Neneknya pulang ke Indonesia. Kehidupan nyata sebagai orang tua dimulai minggu ini dan ternyata sangat menantang. Tapi so far sih Ok, banyak pelajaran berarti diperoleh dengan mengurus anak sendiri. Salah satu yang paling berharga adalah kita jadi tahu betapa susahnya menjadi orang tua.

Jadi ingat kenakalan masa kecil dan ada kesadaran untuk menghormati dan menghargai orang tua dengan lebih baik.

Pagi ini kita berkunjung ke Karitane, sebuah pusat pelayanan postnatal di Sydney. Petugasnya sangat baik dan profesional. Mereka memberi bimbingan dan konsultasi seputar perawatan bayi. Penjelasannya sangat detail, jelas dan mudah diterima oleh orang awam. Hal seperti ini di Sydney memang menjadi program utama pemerintah karena kenyataannya para orang tua baru memang belum banyak pengalaman menangani bayi. Tambahan lagi, umumnya mereka tidak akan banyak dibantu oleh keluarganya dalam merawat bayi sehingga pemerintah perlu menyediakan dukungan yang memadai.

Di Karitane diajari beberpa hal mendasar yaitu:
1. Cara mempersiapkan bayi sebelum tidur [settling the baby]
2. Perihal menyusui
3. Bagaimana membedakan bayi lapar dengan tidak nyaman karena hal lain
4. Bagaimana menghadapi bayi menangis.

Singkat kata, pelayanan Karitane sangat amat memuaskan dan sangat membantu kita yang masih awam. Kalupun membaca buku, kita hanya tahu sebatas teori. Sementara di Karitane kita diobservasi selama hampir 3 jam dan dibimbing langsung bagaimana merawat bayi.



Oh ya, ini adalah foto Lita umur 4 minggu:


Lita digendong mamanya. Nampak jauh lebih tenang setelah mengikuti petunjuk dari Karitane


Lita: kaos kakinya gaul tuh :)

Thursday, October 06, 2005

What is good being in Aussie?

Tadi malam adalah ujian yang berat bagi keluarga kecil kami. Mulai kemarin, kita benar-benar sendiri menangani segala sesuatu. Bapak Ibu Jogja sudah kembali ke tanah air. Sedikit lebih awal dari rencana karena ternyata Ibu tidak kuasa mengangan dinginnya Sydney. Kasihan sekali beliau. Dari pada tambah runyam, lebih baik mereka pulang lebih awal. Kemarin sore sudah tiba di Bali dengan selamat.

Asti menderita mastitis [payudaranya luka] sehingga perih sekali kalau menyusui. Akibatnya Lita rewel, mamanya stress dan susu tidak keluar sempurna. Waktu yang sudah larut [2.15 am] membuat situasi makin tidak menentu. Semua diliputi kegelisahan. Untunglah saya bisa bersabar dan berpikir agak tenangn.

Tanpa pikir panjang, langsung menelpon hotline 24 jam yang melayani konsultasi menyusui. Inilah enaknya di Sydney. Semua ada hotlinenya dan 24 jam penuh, 7 haru seminggu. Seorang perempuan ramah mengangkat telepon dan dengan sabar memberi penjelasan. Banyak sekali hal teknis yang dia informasikan dan yang lebih penting adalah secara psikologis dia sangat berusaha untuk menenangkan. Ini membuat keadaan jauh lebih tenang. Dia mengatakan "this is very common as a new mother. Please tell you wife not to be upset as that will worsen the situation. Whatever it is, it's not a good idea to give up breastfeeding. Astungkara, sistemnya baik sekali dan kami sangat terbantu.

Pagi-pagi sekali hari ini, seorang pekerja sosial datang ke rumah dan memberi dukungan yang luar biasa kepada kami. Katty, begitu namanya, adalah seorang petugas di childhood center [semacam posyandu] yang ditugaskan memeberi konsultasi ke rumah-rumah. Pelayanannya cepat, ramah, bertanggungjawab dan yang pasti GRATIS! What else can you expect?

Terima kasih Katty, terima kasih Sydney!

Monday, October 03, 2005

Lita umur Tiga Minggu

Wah sudah tiga minggu nih, gak terasa. [gak terasa karena Eyangnya masih di Sydney, jadi Ayah dan Mamanya nggak sibuk hi hi hi]

Ini foto terakhir Lita sama Eyangnya sebelum ditinggal pulang ke Indoensia. Lita kecil sudah mulai pegang dot :)

Eit, jangan salah sangka dulu. Ini BUKAN SUSU FORMULA, as we say NO to Formula milk!!! Ini susu mamanya yang disedok dengan pompa dan diberikan saat tertentu saja. Gitu loh :)


Lita mulai pegang Dot

Sunday, October 02, 2005

Cantik

Kalau dilihat-lihat, Asti nampak lebih cantik dan segar sejak melahirkan [berlebihan tuh]. Mukanya lebih bersih terutama setelah menyusui. Kenapa ya? padahal kan... [sensor neh]

Lihat aja nih fotonya


Bergaya, motret diri sendiri.


Ah, lega rasanya setelah menyusui. Eit, jangan lega dulu! Masih ada tugas satu lagi... :)