Thursday, April 27, 2006

Melaspas Rumah

Hari ini kita melaspas rumah, yaitu upacara untuk melakukan pembersihan dan syukuran agar rumah siap ditempati. Bapak sama Ibu datang dari Bali selama setengah hari (pagi datang, sore sudah balik lagi). Banten disiapkan oleh Ibu Dayu dan upacara dipimpin oleh Pak Wasi Akhir. Upacara berjalan khidmat dan lancar. Semoga rumah baru ini benar-benar menjadi pelabuhan yang tenang bagi keluarga kami.

[foto akan dipajang nanti]


melaspas Posted by Picasa

Thursday, April 20, 2006

Suasana Jogja...

Tanggal 20 April kita sekeluarga bertolak ke Jogja setelah cukup puas liburan di Bali. Penerbangan ke Jogja sekarang murang sekali, harga tiket 148 ribu per orang naik Lion Air. Lebih murah dari naik bus lo...

Seperti legenda, suasana Jogja memang masih bersahabat. Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera.


Kepulangan ke Jogja kali ini, benar-benar pulang karena memamng pulang ke rumah sendiri. Walaupun kecil mungil dan tidak mewah, rumah ini adalah hasil jerih payah kami. Astungkara, Hyang Widhi.

Monday, April 10, 2006

Otonan

Apa sih otonan itu?
Otonan adalah salah satu "birthday" yang dianut oleh umat Hindu, terutama di Bali saat ini. Perhitungan satu oton sama dengan 210 hari. Ini adalah pertemuan beberapa basis perhitungan waktu yaitu basis lima (panca wara), basis tujuh (sapta wara), dan basis tujuh kali 30 (wuku).

Lita otonan tanggal 10 April 2006 ketika berumur tepat 210 hari. Suasana pagi saat otonan agak muram karena Lita belum keluar dari rumah sakit. Semua orang berharap-harap cemas, khawatir kalau-kalau Lita tidak bisa mengikuti upacara.

Beruntung, dokter yang menangani Lita mengerti situasinya. Dengan mengisi formulir pengeluaran paksa, akhirnya Lita diijinkan pulang sekitar jam 9 pagi, sementara upacara dimulai jam 10 pagi. Lita sebenarnya masih lemah dan belum pulih kondisinya. Waktu pulang dari rumah sakit, Lita masih muntah di mobil :(

Keajaiban terjadi, Lita nampak sehat sampai di rumah dan bisa mengikuti upacara sampai akhir dengan ceria. Hyang Widhi tahu yang terbaik untuk umatnya. [kapan-kapan, fotonya akan dipajang di sini]


injaktanah Posted by Picasa


ninik Posted by Picasa


otonan Posted by Picasa


cengblong Posted by Picasa

Sunday, April 09, 2006

Sakit Pertama

Selama hampir 7 bulan di Sydney sejak lahir, Lita sekalipun belum pernah sakit. Jangankan sakit parah, pilek saja tidak pernah. Jangan heran kalau ayah ibunya bahkan tidak tahu bagaimana cara nyuapi sirup atau obat lainnya.

Sejarah terjadi pada tanggal 9 April 2006. Lita muntah berlebih setiap kali diberi makan dan akhirnya perlu dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat. Suasana seluruh rumah tegang. Kekhawatiran nampak jelas pada wajah setiap orang: ayahnya, ibunya (apalagi), pekak, ninik, pokoknya semuanya. Lita mengalami lemas seluruh tubuh dan tidak bisa bergerak. Satu-satunya tindakan untuk mengatasi adalah dengan infus. Sedih sekali rasanya menyaksikan tubuh kecilnya lemas terkulai dengan selang infus di kakinya.

Keadaan bertambah runyam karena Lita harus menjalani upacara tanggal 10 April 2006. Upacara "ngetelunin" dan "otonan" yang sudah dipersiapkan bahkan sejak 2 bulan sebelumnya. Begitulah, cobaan memang datang kapan saja tanpa permisi tanpa mohon ijin.

Wednesday, April 05, 2006

Nyamuk Nakal

Hal pertama yang paling berkesan selama di Indonesia adalah NYAMUK!!!
Wajahnya Lita digigit nyamuk dan meninggalkan bekas hitam yang merusak kemulusan dan kecantikannya. Kasihan Lita... Mungkin ini terjadi karena Lita tdk cukup imun dengan nyamuk Indonesia yang ganas :)

Saturday, April 01, 2006

Indonesia

Akhirnya sampai di tanah air dengan selamat. Hari ini adalah kali pertama Lita menginjakkan kaki (belum menginjakkan kaki sih, karena belum bisa jalan) di tanah air tercinta: INDONESIA. Sore ini suasana bandara Ngurah Rai, seperti biasa, agak panas dan lembab sehingga mengundang keringat. Lita nampak tidak terlalu terganggu karena baru saja turun hujan sehingga suasana lumayan segar walaupun panas.

Yang menjemput Lita adalah Ninik (Nenek), Bu Iluh dan Om Upik. Ninik nampak sangat tegang menunggu kehadiran cucu kesayangannya he..he..
Singkat cerita, kita meluncur ke kampung di Tabanan dan tentunya semua orang sudah menunggu dengan harap-harap cemas. Gimana sih tampang Lita yang bule itu he..he.. [bule karena lahir di LN katanya he..he..]

Suasana kampung berubah semarak karena hampir semua orang memberi sambutan. Mereka menyapa dengan ramah layaknya orang desa, bertanya tidak henti-henti dan menggendong Lita secara bergantian. Suasanya sangat meriah.... Senang rasanya kembali ke kampung halamanan.