Pepatah yang mengatakan "time flies" memang benar adanya. Belum genap setahun kami pulang ke tanah air, kini saya harus kembali ke Australia. Di satu sisi ini perlu disyukuri, di sisi lain cukup menyedihkan karena kali ini Asti dan Lita tidak turut serta. Saya mendapat kesempatan untuk menjadi research fellow melalui program UN-Nippon Foundation Fellowship yang dikelola oleh DOALOS, UN.
Sebagai orang biasa, wajar jika ini saya sebut sebagai pencapaian yang tinggi. Kesempatan untuk melakukan riset dengan dana PBB selama 6 bulan di Wollongong dan 3 bulan di New York (ya betul, di US), tentunya bukanlah sesuatu yang berlebihan untuk diceritakan dengan senang hati. Demikianlah, saya mulai akhir Maret resmi terdaftar sebagai research fellow untuk tema "ocean affairs and the law of the sea", sebuah topik yang digeluti cukup serius selama tiga tahun terakhir ini.
Tanggal 23 Maret mendarat di Bandara Sydney dijemput Bli Sujata dan Bli Sutil, dua sahabat setia di Sydney. Tidak saja dijemput, mereka dengan senang hati (kaya'nya sih) menyediakan tumpangan sementara.
Yang lebih menggembirakan, masih ada kesempatan ikut wisuda di UNSW untuk master of engineering yang terselesaikan tahun lalu. Sebuah "coinsidence" yang luar biasa. Akhirnya, tanpa mengharap terlalu banyak, saya berhasil duduk di deretan terhormat wisudawan dan wisudawati UNSW periode 27 Maret 2007. Sangat menyenangkan.
Kembali ke topik semula,
Saya sudah mendapatkan apartemen satu unit di Wollongong dan ini tidak lepas dari bantuan Mb Dian yang juga didukung oleh Mari, Gadis Jepang yang sampai tanggal 31 Maret masih tinggal di apartemen tersebut. Alam sepertinya berpihak, semuanya mudah dan lancar. Tidak ada hambatan berarti ketika harus melakukan taking over dari Mari. Astungkara, Hyang Widhi maha mengerti.
Kehidupan Sydney tidak terlalu banyak berubah sejak ditinggalkan hampir satu tahun lalu. Yang menyenangkan adalah dua sahabat baik kini sedang hamil. Sebagai orang Jawa mungkin saja mereka pantang disebut namanya dalam dunia maya ketika sedang hamil (ini baru mungkin, lo) maka saya memilih untuk tidak mengatakannya :)
Hari-hari awal di Sydney dilewati dengan nostalgia. Hari pertama dan kedua nginep di Chatswood atas kemurahan hati sahabat lama Ode, Putu, dan Nina, hari ketiga di Kensington (thanks to Bli Sutil, Farid dan Firman), hari keempat pergi ke Wollongong untuk setor muka ke CMP, di mana riset akan dilakukan. Indah sekali bertemu kembali dengan Clive dan Myree di sana. Hari kelima mengikuti Wisuda dan mendengar pidato dari Gary Nairn seorang surveyor yang kini jadi anggota parlemen. Malamnya menghadiri graduation dinner yang sangat menginspirasi. Hari keenam diundang Mas Zaafri, Mbak Maria dan Mas Sony untuk makan malam di Ubud Restoran. Sangat menyenangkan kumpul kembali dengan teman lama. Cerita mengalir dan banyak hal mengejutkan yang sebelumnya kita tidak saling tahu.
Demikianlah cerita singkat kali ini, selanjutnya akan ada cerita-cerita kecil lainnya seputar kehidupan di Wollongong, Sydney, Bekasi dan Jakarta.