Menjelang ulang tahun keduanya, Lita sudah nampak centilnya mengikuti gaya trend 2007... hehehe...
Rumah maya Keluarga Arsana
Rumah bagi Andi (aka: Madé) dan Asti (aka: Ketut) dan Lita untuk berbagi cerita dengan sahabat mereka.
Selamat datang!
Saturday, August 25, 2007
Sunday, August 19, 2007
Berenang
Saturday, August 18, 2007
17-an di sekolah
Peringatan 17 agustus di TK Binakarsa dimeriahkan juga dengan kehadiran si kembar mensupport kakak nanda utk mengikuti berbagai perlombaan.Dengan semangat 45, Lita dan Gita memakai seragam Australi oleh2 dari ayah.
Sunday, August 12, 2007
Liburan di Bali
Akhirnya keluarga yang terpisah hampir lima bulan dipertemukan juga oleh waktu. Seperti direncanakan kami bertemu di Bali sore hari tanggal 8 Agustus 2007 di Bandara Ngurah Rai. Rencananya Ibu dan Lita yang menunggu ayah dari Sydney tetapi ternyata AirAsia mengalami penundaan waktu terbang sehingga Ibu dan Lita terlambat. Akhirnya Ayah, Pekak, Ninik dan Om Upik yang menunggu di Bandara.
Kegiatan di Bali cukup padat, tanggal 8 sampai di Tabanan, tanggal 9 ke Singaraja ada persembahyangan, tanggal 10 ayah kunjungan ke TRISMA (SMA 3 Denpasar), tanggal 11 ada kunjungan dari Bli Mul dan keluarga ke Tabanan dan akhirnya tanggal 12 sudah berangkat lagi ke Bekasi. Berikut beberapa foto kenangan selama liburan.
Kegiatan di Bali cukup padat, tanggal 8 sampai di Tabanan, tanggal 9 ke Singaraja ada persembahyangan, tanggal 10 ayah kunjungan ke TRISMA (SMA 3 Denpasar), tanggal 11 ada kunjungan dari Bli Mul dan keluarga ke Tabanan dan akhirnya tanggal 12 sudah berangkat lagi ke Bekasi. Berikut beberapa foto kenangan selama liburan.
Waktu di bandara, ada gadis Bali berpakaian adat menjemput tamu entah dari mana. Sebelum tamunya datang, Lita dan ayah memanfaatkan kesempatan untuk ambil gambar. Ya anggap saja ada sambutan untuk yang baru datang dari Sydney dan Jakarta.
Ini suasana di Sanggah Singaraja, pura keluarga mbah Kakung di Br. Tegal. Setiap pulang ke Bali kami memang berusaha menyempatkan datang untuk sembahyang. Selain sembahyang, yang terpenting tentunya adalah sima krama, silaturahmi bersama keluarga untuk menjaga tali persaudaraan.
Ini suasana setelah sembahyang, semuanya menunggu mobil yang disupiri sama Om Upik. Om Upik tidak ikut sembahyang karena harus mengantar tante Dian menemui keluarganya. Ssst.. Om Upik dan Tante Dian ini kelihatan seperti orang pacaran lo he he he. Dunia katanya milik berdua, sedangkan yang lainya ngontrak :(
Diah, Lita dan Wulan berpose di sanggah Mak Diah di Denpasar. Diah hebat lo, dapat juara satu lagi. Ayah sudah ngasih baju buat Diah, Wulan, dan Komang. Ayah juga janji sama Diah, kalau dapat juara satu lagi dapat hadiah main ke Jogja gratis.
Thursday, August 02, 2007
Rindu
Keterpisahan yang seringkali memang mengajarkan kita tentang kebersamaan. Setelah berpisah dengan keluarga beberapa lama, ayah memahami lebih baik tentang kebersamaan dan perhatian. Berpisah memang sebaiknya tidak lama karena keterpisahan dalam kadar dan waktu yang cukup bisa membuat kita menyadari lebih banyak hal. Keterpisahan membuat kita menyadari sesuatu yang tidak kita sadari saat besama. Kehadiran cinta yang berwujud fisik itu tak tergantikan. Istri dan anak yang menyayangi adalah alasan yang tidak tergantikan untuk bertahan.. bertahan.. dan bertahan. Terima kasih waktu.
Subscribe to:
Posts (Atom)