Monday, April 21, 2008

Lita Bilingual

Meskipun belum lancar sekali, pada dasarnya Lita sudah mulai Bilingual :)

Saturday, April 19, 2008

Monday, April 14, 2008

Ultah Pernikahan ke 5

Tepatnya 14 April 2003, ibu dan ayah resmi menikah setelah menjalani prosesi sejak seminggu sebelumnya. 7 April 2003, ayah dan rombongan 2 mobil dari Bali datang ke Jogja utk melamar ibu. Amat berkesan karena banyak orang berperan penting dalam kejadian ini: keluarga bali, keluarga jogja, kelompok arisan timur, mama vera, mama apip, teman-teman blunyah gede, dan keluarga RT... Rombongan pun harus mengambil jalan memutar untuk ke rumah. Kemudian ibupun diboyong ke bali, dengan tetep pake konde dan pakaian adat lengkap hikkk.... karena sesampai di Bali ibu dan ayah pun harus melalui prosesi sebelum masuk rumah.

Makna usia ke 5 pernikahan ayah dan ibu adalah kedewasaan cinta. Kami rayakan dengan makan bersama keluarga... Kejadian yg ingin ibu share, yang mungkin bisa dijadikan perenungan buat ayah dan ibu adalah tentang BUNGA. Bunga adalah bahasa cinta yang biasa ayah berikan pada ibu di hari2 istimewa kami. Pada hari ini pun Ibu menanti kejutan itu, ternyata kejutannya adalah tidak ada bunga :). Teman di kantor ibu kebetulan bilang usia perkawinan yg kritis itu di usia 5-7 tahun. Apakah benar? Mudah2an tidak buat ayah dan ibu... ayah adalah sosok suami yang penuh cinta, malah ibu sering mengalami intoksikasi cinta hehehe... Cinta kami saat ini lebih kami ungkapkan untuk putri tercinta Lita :) Itulah mengapa ibu menyebutnya kedewasaan cinta.... Semoga cinta kami akan selalu memberi kehangatan dalam keluarga kecil kami....

Love
ibu

Tambahan dari Ayah:
Maaf ya Bu... kali ini tidak ada bunga. Tapi kan ayah sudah mengajak ibu makan malam yang menghabiskan dana 7 kali jaga ujian he he he he. Meskipun ada sedikit perubahan, percayalah itu tidak terjadi pada sikap hidup. I love you.

Friday, April 11, 2008

Medical check-up

Sebagai persyaratan visa, kami sekeluarga harus melakukan medical check up dan di Jogja hanya ada satu klinik yang ditunjuk sebagai panel dokter oleh Australian Ambassy. Dokter yang ditunjuk memang dokter senior di FK Kedokteran, yang kualitasnya sungguh tidak diragukan lagi. Namun ada sedikit yang kurang dari klinik tersebut adalah peralatannya yang tua. Alat foto Ro nya aja berusia hampir sama dengan ibu, 28 tahun. Namun radiografernya sih bilang hasilnya masih bagus kok... entahlah. Alat pengukur tinggi badan yg digunakan tidak standard, bayangkan pertama diukur tinggi Lita 115 cm, hahhh.... how come? setelah sedikit protes dan minta diukur pake alat lain akhirnya jadi 89 cm... hah lega... Yang lain adalah laborannya. Sebelum giliran kami, ada seorang bayi yg diambil darah dari lengannya... tidak berhasil dan tangisan kencang bayi. Laboran pun ambil darah melalui jari dg dipstick, namun sayang karena mencet jempol kelamaan darah mengalir kemana2 termasuk mengenai telapak tangan laboran. Ini bukti laboran tidak memegang prinsip safety. Saya pun menegur secara halus ketika sudah giliran kami diperiksa. Jawabannya asal aja, gak papa bu, kan bukan darah patogen... Hah? How come dia tahu itu bukan darah patogen? siapa tahu bayi itu penderita HIV/Hepatitis dan ada luka kecil pada laboran?... Sang Laboran pun mengeluarkan keringat bercucuran.
Anyway, utk lab kami hanya diperiksa urin. Waktu Lita dan ibu pipis bersama, ada pertanyaan Lita yg kritis... kok botol ibu lebih kecil dari Lita, kan ibu udah besar... Tersentak ibu, bener juga ya... ibu hanya perhatikan no 3 utk Lita dan no 4 utk ibu... hehehe
Semua tes berhasil dilalui dalam beberapa jam saja... akhirnya.

UHT

Menjelang keberangkatan kami ke Australia, ibu udah harus mulai mencoba melatih Lita utk minum UHT walaupun agak mahal dibanding susu formula hehehe.... Sebaiknya sih emang direkomendasikan pake UHT dari awal, tapi ibu malas beli ke supermarket sering2 karena cepet habisnya. Tapi sekarang mau gak mau harus UHT daripada nanti Lita gak minum sama sekali di Ausie karena gak ada sufor. Sebagai tahap awal, ibu mecampur UHT:Sufor=1:3... Btw udah sebulan ini Lita juga udah minum pake gelas,... bye bye botol :) Reaksi pertama Lita minum susu campuran buatan ibu.... enakkkkk.... apalagi minumnya bareng ama ayah... asikkkk

Setelah seminggu, nanti akan ditambah perbandingannya UHT:Sufor=1:2. Seminggu kemudian 3:1 dan akhirnya UHT semua... Untungnya Lita juga senang makan keju slice jadi kebutuhan kalsium dan susu sangat cukup untuk Lita. She is a good girl and we love you.

Monday, April 07, 2008

Lamaran

Tepat lima tahun yang lalu serombongan orang berpakaian adat Bali beriringan dalam 3 mobil kijang mengusik ketenangan warga kampung Kembang di Maguwoharjo. Tidak melewati jalan biasa, ketiga mobil kijang ini memutar lewat belakang di dekat rel kereta untuk kemudian berhenti di jalan utama tidak jauh dari rumahIbu Putu. Para tukang parkir bersiaga, penyambut tamu pun nampak siap. Hari ini, putri ragil Ibu Putu akan dipersunting calon suaminya, seorang pemuda desa sederhana dari Tabanan Bali.

Rombongan ini datang dengan segala persiapan, langsung dari Bali dengan belasan anggota. Jalan memutar yang ditempuh tadi adalah prasyarat dari keluarga untuk menghindarkan mempelai dari segala marabahaya dan kesialan hidup yang tidak diinginkan. Hari itu adalah 7 April 2003, mitos-mitos ternyata masih berkuasa atas kedua keluarga yang putra-putrinya bahkan sudah sarjana itu. Begitulah hidup yang penuh kompromi, menyenangkan juga ketika dijalani dengan ikhlas, setidaknya menggelikan untuk diceritakan 5 tahun sesudahnya :)

Mengingat keluarga yang sederhana, pihak mempelai pria memutuskan untuk meminta bantuan Bapak Pande Kutanegara, seorang antropolog dari UGM sebagai wakil keluarga. Sementara itu, mempelai wanita mempercayakan perwakilannya kepada Bapak Putu Panji Sudira, seorang akademisi dari UNY. Terjadilah dialog elegan itu dan mengantarkan dokter muda yang cantik dan dosen muda tampan (hi hi hi) semakin dekat dengan pelaminan. Ternyata peristiwa bersejarah itu sudah berlalu lima tahun lalu dan kini cinta mereka sudah berbuah. Lita, gadis kecil yang entah kelak akan jadi dokter atau dosen. Mungkin juga jadi petani seperti Pekak dan Niniknya di desa terpencil di Tabanan. Entahlah :) Selamat ulang tahun cinta.

Lita mengenal warna

Sejak sering menonton siaran babytv, Lita belajar lebih cepat. Setelah mengenal berbagai bentuk termasuk jenis binatang, alat transportasi, peralatan rumah tanggal dll., kini Lita mulai mengenal warna dengan baik. Selain mengenal warna secara individu, Lita bahkan sudah tahu pencampuran warna, walaupun masih tebatas pada beberapa warna saja.

Kalau ditanya "Lita, kalau blue dicampur dengan yellow, jadinya apa?" Lita akan dengan sigap menjawab "gin" (maksudnya green). Tapi kalau ditanya biru dicampur kuning, jawabannya tetap gin, bukan hijau he he he. Lita juga tahu kalau red dicampur blue jadi purple dan red dicampur yellow jadi orange. Lucunya, Lita sering terbalik-balik ketika mengucapkan suatu kata. Orange (oren), misalnya sering berubah jadi eron, korek (kolek) tiba-tiba jadi kelok ha ha ah.

Lita juga sudah mengerti arti lampu lalu lintas. "Ayah masih red, artinya stop" katanya kalau kebetulan sedang berkendara di jalanan. Kalau ibu tanya "green artiny apa dik?" Lita akan menjawab "go". Semakin pintar saja Lita :)

Wednesday, April 02, 2008

Lita berbahasa Inggris

Sudah pernah kami ceritakan sebelumnya bahwa Lita sudah bersekolah di playgroup yang berbahasa Inggris. Meskipun kebanyakan gurunya berInggris logat Jawa, nampaknya ada kemajuan bagi Lita. Kalaupun ini bisa disebut kemajuan :) Sementara itu, kami tidak bersikeras mengajak Lita berbahasa Inggris di rumah karena kebetulan juga Ayah Ibunya nggak canggih-canggih amat bahasa Inggrisnya. Daripada nanti terjadi seperti lelucon di Sydney "What are you want?" lebih baik tidak usah saja :)

Meski begitu, Lita tetap sekali-sekali berbahasa Inggris. Dia menyebut susu dengan milk, mengatakan tidak dengan no. Meminta mbahnya untuk sit down di sebelahnya dan sebagainya. Mbahnya adalah orang yang paling bangga kalau Lita berbahasa Inggris. Biasa ini lagu lama antara nenek dan cucu he he he. Selain bangga, tentu saja mbahnya juga yang paling sering bingung kalau Lita keluar "gaya"nya berbahasa Inggris. Suatu kali lita pernah menyebut frog dan mbahnya bingung tidak mengerti. Begitulah.

Kalau ayahnya lagi keluar isengnya, kadang Lita dilayani juga dengan Bahasa Inggris. Kalau ayahnya bilang "Get me some water please", Lita sudah bisa membawakan segelas air mineral. Lumayan juga. Meskipun tidak kemudian jadi bangga, rasanya menyenangkan juga Lita bisa berbagai bahasa. We love you, Lita.