Tuesday, August 23, 2011

Lita ulangan

Waktu memang berjalan sangat cepat. Tidak terasa, Lita sudah menjalani ulangan yang pertama kali di SDnya. Seperti yang saya dengar dari para orang tua di waktu-waktu sebelumnya, beban materi anak-anak SD zaman sekarang ternyata memang tidak bisa dianggap enteng. Saya yang mengikuti perkembangan Lita dari jauh bisa merasakan bahwa perlu perjuangan yang keras untuk bisa bertahan dan mengikuti pelajaran di SD.



Tanggal 22 Agustus 2011, Lita mendapatkan hasil ulangan beberapa mata pelajaran. Setelah mengamati jawaban Lita saya benar-benar terpana dan terkesima. Pertama karena lembar jawabannya sangat serius, menggunakan kertas resmi dan Lita harus menuliskan nama, tanggal, hari dan seterusnya. Kedua karena soalnya sangat beragam mulai dari pilihan ganda, menjawab singkat sampai dengan uraian. Ketiga karena nampaknya soalnya sangat rumit. Dalam salah satu lembar jawaban saya melihat sebuah jawaban Lita yang berbunyi "karena manusia memiliki akal dan fikiran". Tulisan itu begitu rapi dan berupa kalimat lengkap yang bermakna sangat dalam untuk ukuran anak yang belum berusia enam tahun. Keterpanaan saya yang keempat tentu saja karena nilai Lita, menurut saya, sangat bagus. Mungkin dia bukanlah yang terbaik di kelasnya, saya tidak tahu tetapi melihat pencapaiannya saya kini tidak terlalu pusing lagi soal ranking. Dengan kemampuan seperti itu, Lita sangatlah bagus. Jika pun ada temannya yang berada di atasnya, tentu saja itu karena temannya lebih pintar, bukan karena Lita yang kurang pintar. Nilai terendah Lita adalah untuk pelajaran IPS. Saya jadi ingat masa kecil karena saya juga memperoleh nilai terendah untuk pelajaran IPS. Bedanya, nilai saya waktu itu di bawah 80, sedangkan Lita mendapat 90.

Hasil yang baik ini tentu saja kombinasi dari kerja keras Lita dalam belajar, kesabaran Asti, ibunya, dalam mengajarkan dan konsistensi Mbahnya dalam melayani Lita setiap harinya. Saya tentu saja sebagai pendukung yang tidak terlalu banyak berperan. Kalaupun ada, bisa jadi itu tidak jauh-jauh dari peran saya dalam menyumbang 23 kromosom dalam tubuhnya.

Saat menulis ini, saya terantuk lagi pada ingatan lama bahwa orang tua memang mudah sekali terjebak untuk membanggakan anaknya. Maka inilah kami, orang tua yang biasa-biasa saja dan memiliki semua sifat yang umum dimiliki orang tua: suka membanggakan anaknya. Semoga pembaca tidak menangkap cerita ini sebagai sebuah kesombongan karena manusia memang sebaiknya tidak sombong. Mudah-mudahan pembaca bisa menangkap tujuan baik dari cerita ini dan saya yakin itu karena seperti kata Lita "manusia memiliki akal dan fikiran".

Sunday, July 17, 2011

MOS (Masa Orientasi Sekolah) SD Model 2011

Terhitung sejak 11 Juli 2011, Lita sudah menjadi siswa SD di TK-SD Model Kabupaten Sleman http://tksdmodelsleman.sch.id/index.php. Ada 72 siswa yang diterima dan dibagi dalam 3 kelas: A, B dan C. Lita menjadi penghuni kelas IB bersama teman kumonnya, Unas. Hal ini cukup menguntungkan karena membantu proses adaptasi dengan teman-teman yang lain. Hari pertama MOS, anak-anak dan orangtua melakukak tour sekolah. SD model ini selain didukung tenaga didik yang handal juga infrastruktur yg memadai. Sekolah yg luas dan gedung yang bagus mudah-mudah membantu proses belajar mengajar. Hari kedua dan ketiga MOS, anak-anak diajak group discussion dan membangun komitmen dalam kelas. Hari kamis sampai sabtu, anak-anak ujicoba kegiatan belajar mengajar.


Foto bersama kelas IB dengan wali kelas: ibu Hatri dan Setowati
Duduk dalam kelas. Selain duduk dg formasi individu, kadang ada jg duduk dg formasi melingkar atau merapat di bawah dengan menggelar karpet. Nampak kelas lebih dinamis. Dibelakang kelas nampak kaca hitam 100%, dibalik kaca itu terdapat ruang observasi dimana kami bisa melihat kegiatan anak-anak.
Berbaris sebelum masuk kelas. Tak lupa lepas sepatu dan disusun rapi. Untuk masuk kelas, anak-anak diminta menjawab pertanyaan sebagai passwordnya. Siapa yang cepat boleh masuk lebih dulu dan memilih tempat duduk.
Pink Group, bersama Unas
Lita berjanji: "never stop learning, listening to everybody and ask if don't understand"
Papan kegiatan Lita di kamar: Jadwal pelajaran, jadwal kegiatan dan calender. Dibuat bersama ibu dan Lita
Buku tulis khusus dari sekolah, di cover plastik dan dinamai
Bermain bersama teman-teman di depan kelas. Seragam batik hari jumat dan sabtu. Jumlah siswa lebih banyak dari siswi, 15 dibanding 9.

Tuesday, May 31, 2011

Lita masuk SD

Bulan Mei 2011 bagi keluarga kecil kita adalah momen yang sangat membahagiakan. Bulan penuh berkah dimana ayah berulang tahun yg ke 33, Ibu mendapat berita (tak resmi) diterima ambil SpMK dan Lita diterima masuk SD Model.
Lega rasanya setelah perjuangan yang melelahkan.... walaupun perjuangan itu belum berakhir tapi setidaknya ada sedikit titik terang dari pilihan hidup kita. Saling mendukung, berusaha dan berserah diri adalah kuncinya. Kebahagiaan kita semakin lengkap karena kami akan bersama lagi di Bali dalam waktu dekat ini.
Tak terasa buah hati kami, Lita sudah beranjak besar. Setelah melalu Psikotes yang cukup serius dan bersaing dengan 96 anak, akhirnya Lita bersama 71 anak yg lain diterima bersekolah di SD Model milik Pemerintah Kabupaten Sleman. Kami bersyukur karena SD ini termasuk SD yang bagus dengan kualitas guru dan siswa yang kreatif dan berprestasi dengan kurikulum SBI.

Semoga Tuhan merestui perjuangan kami.....

Saturday, April 16, 2011

Monday, March 14, 2011

Lita wants to be a vet

Lita memang sudah terobsesi dengan hewan sejak dulu. Diantara banyak hal, yang paling menarik perhatiannya adalah binatang. Lita betah berlama-lama bermain dengan binatang, baik itu anjing, kucing, kura-kura, ayam dan sebagainya.

Belakangan, Lita juga senang bermain dengan reptil yang berbahaya seperti ular. Ketika ditanya apakah Lita tidak takut pada ular, dia menjawab "how come a vet is scared of a snake". Memang aneh kalau seorang dokter hewan takut pada ular. Syukurlah saya dan Asti tidak ada masalah jika Lita dekat dengan segala binatang itu. Kami bahkan turut menikmati keberanian Lita. Selain mengasah kepeduliannya pada binatang, kami juga mengasah kemampuannya untuk menceritakan binatang dalam bentuk laporan pandangan mata yang direkam dalam bentuk video. Ini alah video saat Lita bermain dengan ular di Plaza Ambarukmo di Jogja. Video lain bisa dilihat di koleksi video keluarga.


Lita minta maaf


Sore Ini lita kena marah mbah karena ulahnya yang aneh-aneh. Diapun menyatakan perasaannya denga membuat kartu SENDIRI. Masih ada sih salah2 nya tapi mbah sangat tersentuh :)

Saturday, February 26, 2011

Lita's first presentation in school

PRINCE REGNA AND PRINCESS LITA


(Music)
Parents: Once upon a time there were 7 princesses and 4 prince who lived in the castle. Their names were Princess Lita, Kayla, Via, Queena, Sekar, Abel, Laras, Eksa, Prince Regna, Rama, Paco and Winnie.
(Music)
Parents: One day, there were going to have a wedding party. Suddenly there was a big storm coming to the castle, but the storm wasn't real.
(Music)
Lita: Aaaaaaaa..... Aaaaaaaa
Parents: It was two giant dragons came to ruin the wedding party. Miss Henny and miss Venty were riding on the dragons. They attacked all of the people in the castle.
Lita: Aaaaaaa..... Aaaaaaaa
(Music)
Lita: Help.... Help
Parents: Prince Regna protected princess Lita with his sword from the dragons attack.
Lita: "I will protect you princess Lita"
Parents: meanwhile prince Paco climbed up to the top of the tree to fight with the other dragon. Prince Rama was worried about Paco. He asked Paco to get down.
Lita: "Prince Paco get down..... get down"
(Music)
Parents: the fire came out from the angry dragon's mouth. Why were they angry? It was because the princess and prince didn't invite the dragons to the wedding party. All of the princess were scared.
Lita: hiiiiiiiiii........ (scream)
(Music)
Parents: Princess Lita Suddenly had an idea and shouted out.
Lita: Stop guys..... we don't need to fight. Look miss henny and miss venty are so worried about us. How about if we ask the dragons to join our party?
Lita: "It's a good idea princess Lita" said Regna
Parents: All of the prince and princesses, miss henny, miss venty and the dragons were agreed with Lita
Lita: yeeeeeee..... (Happy)
Lita: Making friends is fun, Sharing is caring
Parents: Finally, they make friends and the party was safe. THE END

Itu adalah make up story yg dibuatnya 3 minggu lalu. Setelah diserahkan scriptnya ke guru, Lita berlatih dan membuat pupet utk karakter ceritanya di sekolah.

Comment ibu: Lita braves, loves to make stories, creative and happy :)

Wednesday, February 16, 2011

Berenang dengan Michael

Kami mengenal Michael di Australia sejak 2003. Dia adalah sahabat yang sangat baik buat kami. Jika dia membantu, bantuannya akan total untuk kami. Saat ini Michael mendapat kesempatan liburan sambil sekolah di Jogja. Diapun mengundang kami ke hotelnya tempat dia tinggal untuk berenang. Lita sangat menikmati tentu saja karena Michael juga menyediakan chips kesukaannya.
Thanks for the host Michael....

Valentine day

Kata orang setiap hari adalah hari kasih sayang.... jadi 14 februari tidaklah begitu penting atau sama saja. Tapi bagi kami walau setiap hari kami saling menyayangi, tapi moment ini adalah saat yg penting mengungkapkannya dengan sesuatu yg sangat bermakna untuk diingat.

Kali ini jarak memisahkan ibu dan lita dengan ayah, namun ayah tak kehilangan ide untuk mengungkapkan cintanya pada kami. Malam valentine seorang laki2 tua mengendarai sepeda motor dengan hujan mengguyurnya mengantarkan seikat mawar merah untuk kami. Indah sekali. Love you forever.....
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yg tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu.....

Tuesday, February 15, 2011

Rule is rule...



Mungkin memang benar, setiap orang tua akan merasa anaknya istimewa. Ketika belum berkeluarga saya sering sekali mendengar orang tua membanggakan anaknya, meskipun ketika itu saya sama sekali tidak bisa melihat keistimewaan yang diceritakan. Hal-hal sederhana yang dilakukan seorang anak kecil bisa sedemikian istimewa di mata orang tuanya, dan sudah cukup membuat orang tuanya bangga minta ampun. Kami menyadari, hal inilah yang rupanya terjadi pada kami ketika melihat perkembangan Lita. Bagi kami, banyak sekali hal istimewa yang ditunjukkan oleh Lita dan kami senang menceritakannya. Di satu sisi, jika ada kawan yang seperti halnya saya dulu ketika masih mudah tidak bisa melihat keistimewaan ini, saya juga memaklumninya.

Belakangan ini Lita gemar sekali membuat aturan di rumah. Hal ini sebenarnya diinspirasi oleh sekolahnya yang memang menerapkan banyak aturan. Entah dari mana dia meniru, Lita sering membuat aturan dilengkapi dengan gambar. Misalnya, suatu saat dia membuat aturan "no crying", "No shouting" dan "no toys from home". Peraturan itu ditempelnya di dinding rumah sehingga bisa dilihat semua orang. Yang menarik, dia cukup konsisten menjalankan aturan itu, terutama mengingatkan orang lain untuk tidak melanggarnya.

Suatu hari dia suka bermain belut yang didapat dari tetangga. Tentu saja ini tidak mendapat restu seratus persen dari mbahnya. Terang saja, bermain belut di ruang tamu bisa runyam urusannya. Selain itu, tidak semua orang bisa melihat belut dengan tenang tanpa merasa geli atau jijik. Melihat gelagat ini, Lita tidak habis akal. Diapun membuat aturan baru di rumah itu. Digambarnya sebuah situasi, seorang anak kecil bermain belut, seorang orang tua duduk di kursi dan ada seorang ibu-ibu marah di belakangnya. Kemarahan ini dintunjukkan dengan adanya garis-garis lurus keluar dari mulut ibu-ibu di gambarnya itu. Di bawahnya ditulis oleh Lita "Don't be mad to your kids" alias tidak boleh marah sama anak :))

Tanpa beban, Lita mulai bermain belut dan tentu saja dalam hitungan menit, Mbahnya sudah teriak "Lita....." Belum lagi mbahnya menyelesaikan kalimatnya yang sepertinya akan marah, Lita berkata "Mbah, coba baca di sana!" Bagi Lita, rule is rule.

Saturday, February 12, 2011

Reporter Cilik



Hobi ngobrol dan bercerita rupanya mengalir deras dalam silsilah keluarga kami. Tanpa mengatakan baik atau buruk, sebagian besar orang di keluarga kami suka ngobrol dan bercerita. Keluarga di Bali maupun di Jogja, keduanya suka ngobrol dan berinteraksi secara verbal dengan orang lain. Hal ini mungkin juga terwariskan pada Lita. Sejak 2 tahun terakhir, bakatnya untuk bercerita dan menjelaskan sesuatu secara verbal cukup menonjol. Melihat ini, saya sering mendokumentasikan aktivitas Lita dalam menjelaskan sesuatu.

Meskipun jauh dari profesional, Lita nampak menikmati berbicara di depan kamera dan tidak canggung ketika harus berimprovisasi. Ini tentu saja menyenangkan karena Lita nampak lucu sebagai presenter cilik. Banyak kawan yang menganjurkan agar bakat Lita ini diarahkan secara profesional. Kami masih menjajagi dan menimbang-nimbang. Meskipun tidak harus menjadi penyiar profesional tentu saja Lita akan diuntungkan oleh kemampuannya untuk menjelaskan sesuatu dengan baik dan tertata. Dalam kehidupannya kelak, kami yakin Lita akan berurusan dengan segala macam presentasi dan meyakinkan orang tentang gagasan-gagasannya. Semoga bakat yang mulai nampak ini akan berkembang semakin baik.

Friday, February 11, 2011

Cinta, Anugerah Terindah

Tiada kata yg bisa kuucap ketika aku tau dalam rahimku sedang tumbuh dirimu. Bahagia luar biasa kurasakan, walaupun saat ini perjuangan itu sedang dimulai. Aku berpikir dirimu akan selalu mendampingiku dalam setiap langkahku. Semua bergembira, terutama ayah dan Lita. Lita sudah megidamkan kehadiranmu sejak 2 th yang lalu. Dia pun sudah berjanji lima hal padaku, Lita akan: understanding, listening, helping, taking care and learning. Setiap pulang kerjapun Lita selalu menanyakan kabar adeknya, mencium dan memeluk. Kebahagiannya benar-benar kurasakan sangat dalam.

Namun demikian kehendak Tuhan berkata lain. Ketika aku di Jakarta, aku mengalami perdarahan tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Jantungku terasa akan lepas ketika kulihat darah itu. Menangis, kesedihan yang mendalam kurasakan. Doa tak henti-hentinya kuucapkan, perasaan bersalah karena tak bias menjagamu dengan baik berkecamuk dalam pikiranku. Segera dilarikan tubuhku yg gemetar ini ke rumah sakit hermina bekasi. Segera dilakukan USG Transvaginal, dengan hasil yg amat mengejutkan. Ditemukan kista yg cukup besar di ovarium kananku. Sungguh aku tak menyangka. Walau begitu masih sempat aku melihat denyut jantungmu disana. Kakau begitu bedrest total kita usahakan untuk dipertahankan. Begitu besar support yg kuterima dari ayah, my best man in the world. Ayah segera terbang untuk mendampingiku disaat-saat sulit ini. Cinta kami rasanya sedang diuji oleh Tuhan. Rasanya semua orang sudah mendoakanku, namun kehendak Tuhan berkata lain. Setelah 3 hari perdarahan masih juga berlangsung, akupun di USG ulang hingga 2 kali dengan alat berbeda dengan hasil janin sudah terabsorbsi sehingga dinyatakan janin tidak ada. Lemas lunglai tubuhku, rasanya aku sudah pasrah namun masih juga perasaan kehilangan ini sangat kuat. Airmataku pun tak henti-hentinya berlinang. Akhirnya dilakukan kuretase untuk membersihkan kantong janin. Entah apa yg kualami selama bius mempengaruhi, ketika aku terbangun terasa aku punya semangat dan kekuatan baru dalam tubuhku. Demi anakku yg hilang ini aku berjanji akan melanjutkan perjuanganku ini. Itu janjiku, mudah-mudahan hikmah dari kejadian ini membuatku lebih kuat dan lebih bersabar, Tuhan.

Renungan untuk hari kasih sayang.....

Saturday, February 05, 2011

Hobi baru Lita

Sudah seminggu ini Lita rajin maen ke rumah tetangga di ujung gang. Ini karena disana ada kandang ayam dam gunea pigs. Setiap sore Lita membantu kasih makan dan menangkap ayam2 itu utk dimasukkan dalam kandang. Lita juga paling rajin nungguin ayam bertelur, pas ada telurnya teriak histeris dia. Sejarahnya berawal dari mbah putri yang membelikan 2 ekor ayam kecil berwarna pink. Bukannya ditaruh dikandang, setiap hari lita minta anak ayam itu ikut sekolah, bukan hanya itu, Lita juga minta tidur ama anak ayam itu. Alhasil, mbah putri memutuskan utk menitipkannya di rumah tetangga yg punya ayam banyak..... I will become a vet ibu... Love you Lita

Wednesday, February 02, 2011

Gong Xi Fa Cai 2011

Lita ikut memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek dengan mengenakan baju merah ke sekolah. Lita juga belajar bahasa, lagu dan huruf Mandarin.

Tuesday, February 01, 2011

Eropa 2010




Di penghujung 2010, saya dan Asti sempat menjelajah Eropa untuk keperluan konferensi dan short course. Silakan lihat ceritanya di blog saya: Eropa 2010.

Saturday, January 15, 2011

Happy new year 2011

Memasuki awal tahun 2011 ini ibu, ayah dan Lita seperti memasuki lembaran hidup yang baru setelah selama 4 bulan terakhir kami mendapat berbagai cobaan yang cukup berat. Setelah pulang ke Jogja, bulan september ibu positif hamil, namun seminggu kemudian ibu keguguran sehingga harus dikuret. Pada saat yg bersamaan ibu pun terdeteksi ada kista ovarii kanan yg harus diambil karena ukurannya sudah 6 cm. Saat ibu dan ayah ada di Eropa menunaikan tugas, Lita bersama mbah dan kakung di Jogja mengalami merapi meletus sehingga harus mengungsi ke Bali. Sepulang dari eropa, ibu harus menjalani operasi pengangkatan kista di jogja. Kurang dari 2 minggu setelah operasi, lita masuk RS karena Typus. Saat inilah cobaan terberat kami karena setelah 2 hari bebas panas kembali lita mengalami panas tinggi yg tidak pernah turun sampai 3 hari. Berbagai pemeriksaan dilakukan, TORCH, kultur darah, USG abdomen, abdomen 3 posisi, dll. Lita diduga sepsis karena angka lekositnya tinggi, juga diduga perforasi usus komplikasi dari typus. Namun tak ditemukan pula penyebabnya. Yang menyedihkan adalah ketika melihat lita yg begitu ceria harus mengalami ganti infus tiga kali karena ada plebitis dan bengkak di jari2nya. Airmata ibu rasanya sampai kering kehabisan waktu itu. Pasrah kepadaNya, mohon pengampunan dan memohon yg terbaik utk kami.

Setelah 3 hari panas tidak turun2 39-42 derajat, ninik datang dari bali membawa "obat" tirta. Ninik saat itu menangis yg membuat kami pun menangis melihat kondisi Lita, wajahnya bengkak, mulut sariawan, sekitar mata lebam karena panas tinggu dan teriakan kesakitan seluruh badan dan perutnya. Saat itu kebetulah Lita menangis kesakitan karena ganti jarum infus setelah jari dan tangannya bengkak. Sampai lita dengan sura rintihnya bertanya: Why everybody is crying?. "it's because you are crying too Lita... if you are strong we will be strong too... so be strong honey".... Percaya atau tidak, setelah minum air tirta itu, panas lita langsung turun dan keesokannya sudah normal. Pengobatan secara medis dan spiritual telah kami jalani.... yang pasti lita berangsur sehat. Yang pasti banyak doa dan janji ibu untuk Lita. We Love you Lita.

Awal tahun 2011 ini, banyak pengharapan yg mudah2an bisa terwujud. Tentu harapan harus dengan usaha keras. Ayah melanjutkan tugasnya sekolah di Australia, ibu bisa melanjutkan sekolah juga dan mendidik lita sebaik mungkin. Tentu harapan harus diwujudkan dengan usaha keras. Semoga pilihan ini adalah yg terbaik utk kami. OM AVGHNAM ASTU