Wednesday, September 28, 2005

Tour de Adelaide

Tanggal 26-27 September, Ayahnya Lita berkesempatan menghadiri Konperensi di Adelaide yang diselenggarakan oleh Indonesia Council, didukung oleh pusat study asia Flinders University.

Agak aneh juga rasanya, menjadi satu-satunya surveyor yang presentasi di konperensi sosial. Presentasinya tentang Penentuan Batas Maritim antara Indonesia dan Timor Leste dari aspek teknis. Cukup sukses, dan menarik perhatian audience yang rata-rata Indonesianists :)

Yang menarik adalah, saya ditolong oleh sebuah keluarga Bali, Bli Wayan, Mbok Ita dan satu 'anak kost' Deni. Semua itu karena bantuan Sani yang memperkenalkan kami. Akhirnya, dengan perasaan lega saya tinggal di rumah mereka dan dengan berat hati harus menggusur Deni dari kamarnya. Makasih ya Deni.

Hari kedua, terpaksa tidak ikut acara konperensi karena mau jalan-jalan he..he.. [sayang jauh-jauh ke Adelaide kalau tidak dimanfaatkan]

Selama jalan-jalan ke city, sempat mengujungi beberapa tempat yang sangat menarik. Berikut foto-fotonya.


Ini gerbang Flinders University yang baru. Sayang tidak sempat difoto waktu presentasi :( Flinders ada di atas bukit dan arealnya sangat luas. Lumayan pegel juga kalau berjalan dari satu school ke school lain.


Salah satu pemandangan di sudut kota


Bukan, ini bukan di desa. Ini di kota Adelaide lo. Sepi? ya memang jauh lebih sepi dari Sydney, apalagi dibandingkan Jakarta :)


Stasiun O-Bahn. Transportasi canggih yang memadukan bus dengan kereta. Di jalan biasa, kendaraannya berlaku seperti layaknya bus tetapi sekejap bisa berubah seperti kereta dan siap berjalan di atas rel. Menurut Deni, O-Bahn ini adalah yang kedua di dunia setelah Jerman.


Pusat kota [bener nggak sih?] tempat acara publik.


Menyempatkan diri mampir ke Central Market. Suasanya persis di Paddys market Sydney.


Jembatan yang menghubungkan Flinders University dengan pemukiman sekitar. Amazing!


Ini Suasana danau di tengah kampus Flinders University. Banyak burung dan angsa yang berenang liar.


Inilah orang-orang baik itu: Deni, Mbok Ita dan Bli Wayan.

Suksma buat Bli Wayan dan Mbok Ita atas tumpangannya dan akomodasi yang memuaskan. Thanks juga buat Deni yang sudah nganter ke city. Your helps are very much appreciated!

Tuesday, September 27, 2005

Lita umur Dua Minggu

Tidak terasa, Lita sudah dua minggu umurnya. Sekarang sudah makin pintar. Sudah merespon kalau disapa dan matanya juga sudah bisa fokus. Cukup cepat dibandingkan kondisi umum anak seusianya.

Katty, seorang midwife yang bertugas untuk childhood center East Garden datang ke rumah untuk melakukan kunjungan. Dia membantu cara menyusui dan cara settling the baby agar bisa tidur dengan pola yang baik. Kata dia, umur segini, bayi memang masih tidak menentu. Intinya adalah demand and supply. Kapan saja dia haus akan terbangun dan boleh disusui, tidak usah memikirkan pola dulu.

Ini foto Lita pas 2 Munggu


Lita umur 2 Minggu. Kulitnya kelihatan lebih gelap dibandingkan ketika baru lahir. Maklum ayahnya hitam manis :)


Lita mulai bisa menatap dan merespon


Lita hobby kalau dimassage sama Eyang Putrinya. Massage ini penting untuk membuat bayi merasa nyaman dan tidak kaku. Disarankan melakukan pijatan sebelum atau sesudah mandi dengan baby oil.

Saturday, September 24, 2005

Tour de Sydney

Lita beruntung karena kelahirannya ditunggui keempat grandparents-nya :) Walaupun cesarian-nya maju sepuluh hari, Bapak, Meme', Ibu dan Bapak berhasil sampai di Sydney hari sebelum operasi dilaksanakan. Benar-benar sebuah kemurahan Hyang Widhi.

Di sela kesibukan mengurus cucu, mereka sempat diajak jalan-jalan di sekitar Sydney. Memang tidak banyak tempat yang bisa dikunjungi, di samping karena kesibukan juga karena waktu yang mepet.

Berikut ini beberpa foto hasil jalan-jalan di Sydney




Duduk santai di taman kampus UNSW dekat Badabagan yang pohon-pohonnya masih nampak meranggas. Ini adalah awal musim semi, prpohonan masih belum berbunga.


Bersantai di The Scientia Lawn menikmati hangatnya matahari di awal musim semi. Sepintas meraka nampak seperti mahasiswa S3 yang sedang beristirahat setelah leleh melakukan riset he..he..


Ini adalah pemandangan Konstruksi The Scientia yang termasyur itu. Bapak Jogja tertarik dengan konstruksinya yang memang mengagumkan.


Gedung Librari dilihat dari The Scientia. Tinggi besar, salah satu land mark UNSW.


Berjalan meninggalkan the Scientia, diambil dari middle campus.


Berpose di Bola Besi di depan Electrical Engineering Building.


Istirahat sejenak setelah berjalan cukup jauh mengelilingi kampus. Duduk santai di depan ISS UNSW.


Sebagai kenang-kenangan, mengabadikan gambar di depan Flat [rumah]


Hari ini jalan-jalan ke kota. Ini adalah pemandangan berlatar belakang Sydney Harbour Bridge.


Di pantai Coogee. Pantainya bersih dengan pasir putih. Mereka sempat bertanya-tanya, apa yang dicari turis ostralia ke Bali sebenarnya?


Jalan-jalan ke Canberra menikmati festifal bunga, Floriade.


Lautan bunga tulip yang mempesona.


Itu sekilas pengalaman bertamasya di Sydney. Sebuah pengalaman yang tentu saja sangat berharga bagi mereka. Kebetulan ini adalah untuk kali pertama kenginjakkan kaki di Australia. Lita benar-benar menjadi karuania bagi mereka yang menghantarkan mereka terbang jauh melintasi benua.

Saturday, September 17, 2005

Mandi Pertama

Agak berbeda dengan perawatan bayi di Indoensia, di Sydney bayi dimandikan maksimal 2 kali seminggu. Ini karena cuaca yang dingin dan udara relatif bersih sehingga bayi tidak mudah keringatan.

Semenjak pulang dari rumah sakit, Lita dimandikan untuk pertama kali pada tanggal 17 September 2005. Lita dimandikan sama ayah dan disaksikan oleh keempat grandparents-nya.


Lita nampak santai dimandikan ayahnya. Mandi ini juga sekaligus digunakan untuk relaksasi.


Lita diputar sehingga bagian perut tenggelam di dalam air



Sudah menjadi tradisi di Sydney, semua urusan [erawatan anak dilakukan sendiri oleh kedua orang tuanya. Berbeda dengan di Indonesia di mana bantuan dengan mudah diperoleh. Ada Pekak, Ninik, Eyang putri, Eyang kakung, tante, bibik, paman, oom, dll yang bersedia membantu. Di Sydney, semua harus dilakukan sendiri. Namun begitu, kita sebagai orang tua jadi banyak belajar dan semakin menghargai waktu. Terlebih lagi, kita jadi merasa lebih terlibat dan hubungan emosi dengan anak terasa jauh lebih erat.

Thursday, September 15, 2005

Putu Ambalita Pitaloka Arsana

Halo semua...

Belakangan ini hidup kami berubah total :) Kini telah hadir orang ketiga di keluarga kecil kami, seorang bayi perempuan yang cantik jelita.

Dia kami beri nama:
Putu Ambalita Pitaloka Arsana

Untuk sekedar berbagi cerita, Amba adalah putri pertama kerajaan Kasi dan kelak akan menitis menjadi Srikandi, ksatria perempuan yang termasyur itu. Semoga dia kelak menjadi seorang ksatria yang berani sekaligus baik budi pekertinya.

Pita kami artikan sebagai pengikat/pelindung dan Loka sendiri berarti dunia. Mungkin kelak putri kami tidak akan melindungi dunia yang sangat amat besar ini tetapi setidaknya bisa menjaga dunia kecilnya dan dipercaya oleh orang-orang di sekitarnya. Begitulah seorang ksatria perempuan yang semoga kelak akan mencintai alam, dan isinya.

Berikut adalah beberapa gambar yang berhasil diabadikan mulai dari persiapan.



Hari Minggu Asti sudah masuk Rumah sakit, sementara operasi akan dilakukan esok harinya. Bapak, Memek, Ibu dan Bapak datang menjenguk untuk memberi semangat. Asti sendiri masih segar, walaupun sedikit was-was.


Detik-detik terakhir hamil :)


Sekitar pukul 3 pm, Asti masuk ruang anestesi untuk dibius. Biusnya epidural saja sehingga Asti masih sadar ketika operasi nanti. Dokter Anestesinya adalah Dokter Tim, orangnya baik sekali dan sangat peduli. Yang di atas adalah Registrar [residen] yang sedang bertugas.


Pembiusan akan segera dimulai. Persiapan dilakukan oleh 3 orang Nurses, diantaranya Lucy dan Lisa.


Untuk mengurangi ketegangan, sempatkan juga mengabadikan saat-saat menentukan ini.


Sekitar pukul 3.30 pm, anestesi selesai dan Asti segera dibawa ke ruang operasi. Sayang sekali proses ini tidak bisa diabadikan, baik dengan kamera meupun dengan video. Dalam proses operasi, Asti masih sadar dengan baik dan kita ngobrol berdua sambil melantunkan gayatri mantram. Suasana sangat tengang dan damai


Tepat pukul 3.44 pm, seorang bayi perempuan berhasil dikeluarkan dari rahim Asti ditandai dengan tangisan yang cukup keras. Ini adalah foto pertama Lita setelah lahir ke dunia.


Setelah memotong tali pusat, Lita dimandikan dan sedikitpun dia tidak menangis. Nampaknya Lita sedang dimandikan oleh ketiga Nurses yang merawatnya.


Ketiga Nurses melanjutkan ritual dengan memberi obat dan pakaian.


Inilah saat pertama mamanya menggendong Lita. Sementara itu, dokter sedang menyelesaikan operasi. Lita nampak sangat tenang, tidak banyak menangis.


Sebagai Mama baru, Asti tentu saja membutuhkan bantuan untuk menyusui pertama kali. Ivone, seorang bidan di RHW membantu dengan sabar dan memberi petunjuk cara menyusui dengan baik.


Setelah menjalani operasi, akhirnya Asti dibawa ke ruang pemulihan di bangsal Oxford kamar no. 9. Kelahiran Lita tentu saja disambut gembira oleh Pekak, Nini', Eyang Kakung dan Eyang Putrinya. Ini adalah foto keluarga pertama bersama Lita.


Sudah menjadi tradisi kalau ari-ari [plasenta] harus diperlakukan semestinya, tidak dibuang. Jika di Bali, ari-ari ditanam di halaman rumah, maka di Sydney, ari-ari Lita ditanam di dalam pot. Ari-ari ini ditanam dengan doa agar Lita kelak menjadi seorang anak yang baik. Sebagai simbol pembelajaran hidup, ari-ari ditanam bersama pensil dan kertas.


Inilah Ksatria perempuan itu. Lita yang baru berumur 2 hari :)


Ini pose lain dari Lita, sudah mulai pintar menatap kamera.


Lita sedang diperiksa Dokter Rob, untuk mengetahui kondisi fisik keseluruhan sebelum diputuskan bisa pulang atau tidak. Ternyata hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi fisik Lita sangat baik dan dokter di RHW memutuskan untuk memulangkan Lita dan mamanya tgl 15 Septemebr 2005.


Lita sudah bersiap-siap untuk pulang. Terima kasih pada Tante Hotma yang ngasih hadiah selimut yang cantik ini.



Lita thanks to:
Pekak, Ninik, Eyang Kakung dan Eyang Putri yang telah datang jauh-jauh dari Indonesia menunggu kelahiran Lita.

Om Mul, Tante Oka, dan Kakak Ema atas dukungan dan bantuannya selama hamil maupun saat melahirkan. You are the true family.

Om Ode, Tante Putu, dan Kakak Krishna yang telah menjadi sahabat baik dan bahkan saudara selama ini. Terima kasih buat makanan yang dibawakan saat operasi sehingga Pekak, Ninik, Eyang Kakung, dan Eyang Putri terbebas dari kelaparan :)

Om Made Sujata yang mengunjungi setiap saat. Terima kasih atas persahabatannya selama ini.

Om Borneo yang telah menjadi pengunjung kloter pertama. Terima kasih atas kepeduliannya

Serta semuanya tanpa kecuali yang telah memberi dukungan semaksimal mungkin sehingga Lita bisa terlahir ke dunia dengan selamat.

Saturday, September 10, 2005

It's NOT 22 September tapi 12 September!

Sebuah berita yang cukup mengagetkan kita dengar hari ini. Dokter dengan alasan yang sedikit kurang masuk akal memutuskan untuk memajukan operasi sesar menjadi tanggal 12 September 2005 [semula 22 September].

Kontan aja kita shocked mendengarnya. Setelah bernegosiasi ternyata memang hanya 12 September yang terbaik. Alasannya sangat aneh: kesalahan proses administrasi/pendaftaran sehingga operasi tidak terdaftar tanggal 22 dan akibatnya tgl tersebut kita tidak punya jadual. Benar-benar tidak bisa dimengerti, apalagi ini terjadi di Sydney yang semestinya admiistrasinya tidak cacat.

Anyway, setelah merenung sesaat, kita jadi tidak tertarik membahas dan mempertanyakan mengapa bisa terjadi kekeliruan seperti itu. Kami percaya juga bahwa kelahiran adalah sesuatu rahasia dan harinya barangkali sudah ditentukan sedemikian. Akhirnya kita menerima dengan lapang hati bahwa Operasi dilakukan hari Senen 2 hari lagi :)

Untunglah alam berpihak sebaik-baiknya. Penerbangan orang tua bisa dimajukan menjadi hari Sabtu 10 September [semula 17 September]. Astungkara, semua hal berjalan lancar dan akhirnya semua bisa diatasi dengan baik.

Orang tua di Indonesia sangat kooperatif dan atas kerja kerasnya akhirnya semua bisa diatur. Teman-teman di Sydney juga sangat membantu sehingga semua terasa lancar. Semoga kelahiran berjalan sesuai rencana. Mohon doa reastu kepada sahabat semua.

Sunday, September 04, 2005

countingdown: Pregnancy week 37

Dapet arisan
Arisan bulan Agustus ini, kami dapet arisan keluarga Bali di Sydney. Ya lumayanlah buat persiapan kelahiran baby :)

Pasang baby cot
hari minggu ini ayah punya waktu buat pasang baby cot di kamar. Aduh cantiknya baby cot ini, jadi nggak sabar menunggu tinggal 3 minggu lagi...


bergaya di depan baby cot yang masih kosong sama Ema

Potong rambut
Untuk kedua kalinya Asti potong rambut selama hamil ini. Yang pertama waktu hamil 3 bulan dan sekarang setelah hamil 9 bulan. Alasan demi kenyamanan dalam mengurus bayi nanti. Kata ayah sih mama tambah cantik aja:) Ya klo gak suami sendiri siapa lagi yg muji toh?

Friday, September 02, 2005

September yang dinanti

Sepertinya baru kemaren sore, ada sms yang berbunyi "yah pagi ini Mama dah test lagi, hasilnya 2 grs merah yg artinya postitif.. om dirgahayuastu, mama mo ke dokter hr sbt di marobra medcent.ILU". Ternyata itu sudah 8 bulan lebih, tepatnya tanggal 18 Januari 2005, pk. 04.25.21 Waktu Sydney. Tidak terasa, waktu cepat sekali berlalu.

Persiapan Melahirkan
Memasuki September, persiapan sudah bisa dibilang final. Semua perlengkapan sudah ada dan sudah masuk tas. Beberapa dari perlengkapan bayi dibeli di Bali dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan Sydney. Meme' yang membelikan bersama mbok Iluh di salah satu toko perlengkapan bayi di Denpasar.

Kedatangan Orang Tua
Salah satu hal istimewa yang direncanakan bulan ini adalah kedatangan keempat orang tua dari Indonesia. Mereka rencananya akan datang tanggal 18 September, kira-kira 4 hari sebelum kelahiran.
Meme' dan Bapak tentu saja sangat sibuk belakangan ini karena harus mengurus passpor, visa, pembayaran tiket, dll. Maklum saja, ini adalah kali pertama ke luar negeri, jadi sangat antusias dan was-was.

Bapak Jogja sedikit tenang karena beliau sudah biasa ke luar negeri, jadi sudah tidak terlalu khawatir lagi. Yang semangat dan exited justru Ibu karena juga pertama kali ke Luar negeri. Lagi pula, semuanya jadi semangat karena akan mengunjungi cucu.

Senang sekali rasanya bisa mendatangkan mereka ke Sydney. Semoga semua berjalan sesuai rencana dan Hyang Widhi ngicen rahayu.