Saturday, February 26, 2011

Lita's first presentation in school

PRINCE REGNA AND PRINCESS LITA


(Music)
Parents: Once upon a time there were 7 princesses and 4 prince who lived in the castle. Their names were Princess Lita, Kayla, Via, Queena, Sekar, Abel, Laras, Eksa, Prince Regna, Rama, Paco and Winnie.
(Music)
Parents: One day, there were going to have a wedding party. Suddenly there was a big storm coming to the castle, but the storm wasn't real.
(Music)
Lita: Aaaaaaaa..... Aaaaaaaa
Parents: It was two giant dragons came to ruin the wedding party. Miss Henny and miss Venty were riding on the dragons. They attacked all of the people in the castle.
Lita: Aaaaaaa..... Aaaaaaaa
(Music)
Lita: Help.... Help
Parents: Prince Regna protected princess Lita with his sword from the dragons attack.
Lita: "I will protect you princess Lita"
Parents: meanwhile prince Paco climbed up to the top of the tree to fight with the other dragon. Prince Rama was worried about Paco. He asked Paco to get down.
Lita: "Prince Paco get down..... get down"
(Music)
Parents: the fire came out from the angry dragon's mouth. Why were they angry? It was because the princess and prince didn't invite the dragons to the wedding party. All of the princess were scared.
Lita: hiiiiiiiiii........ (scream)
(Music)
Parents: Princess Lita Suddenly had an idea and shouted out.
Lita: Stop guys..... we don't need to fight. Look miss henny and miss venty are so worried about us. How about if we ask the dragons to join our party?
Lita: "It's a good idea princess Lita" said Regna
Parents: All of the prince and princesses, miss henny, miss venty and the dragons were agreed with Lita
Lita: yeeeeeee..... (Happy)
Lita: Making friends is fun, Sharing is caring
Parents: Finally, they make friends and the party was safe. THE END

Itu adalah make up story yg dibuatnya 3 minggu lalu. Setelah diserahkan scriptnya ke guru, Lita berlatih dan membuat pupet utk karakter ceritanya di sekolah.

Comment ibu: Lita braves, loves to make stories, creative and happy :)

Wednesday, February 16, 2011

Berenang dengan Michael

Kami mengenal Michael di Australia sejak 2003. Dia adalah sahabat yang sangat baik buat kami. Jika dia membantu, bantuannya akan total untuk kami. Saat ini Michael mendapat kesempatan liburan sambil sekolah di Jogja. Diapun mengundang kami ke hotelnya tempat dia tinggal untuk berenang. Lita sangat menikmati tentu saja karena Michael juga menyediakan chips kesukaannya.
Thanks for the host Michael....

Valentine day

Kata orang setiap hari adalah hari kasih sayang.... jadi 14 februari tidaklah begitu penting atau sama saja. Tapi bagi kami walau setiap hari kami saling menyayangi, tapi moment ini adalah saat yg penting mengungkapkannya dengan sesuatu yg sangat bermakna untuk diingat.

Kali ini jarak memisahkan ibu dan lita dengan ayah, namun ayah tak kehilangan ide untuk mengungkapkan cintanya pada kami. Malam valentine seorang laki2 tua mengendarai sepeda motor dengan hujan mengguyurnya mengantarkan seikat mawar merah untuk kami. Indah sekali. Love you forever.....
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yg tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu.....

Tuesday, February 15, 2011

Rule is rule...



Mungkin memang benar, setiap orang tua akan merasa anaknya istimewa. Ketika belum berkeluarga saya sering sekali mendengar orang tua membanggakan anaknya, meskipun ketika itu saya sama sekali tidak bisa melihat keistimewaan yang diceritakan. Hal-hal sederhana yang dilakukan seorang anak kecil bisa sedemikian istimewa di mata orang tuanya, dan sudah cukup membuat orang tuanya bangga minta ampun. Kami menyadari, hal inilah yang rupanya terjadi pada kami ketika melihat perkembangan Lita. Bagi kami, banyak sekali hal istimewa yang ditunjukkan oleh Lita dan kami senang menceritakannya. Di satu sisi, jika ada kawan yang seperti halnya saya dulu ketika masih mudah tidak bisa melihat keistimewaan ini, saya juga memaklumninya.

Belakangan ini Lita gemar sekali membuat aturan di rumah. Hal ini sebenarnya diinspirasi oleh sekolahnya yang memang menerapkan banyak aturan. Entah dari mana dia meniru, Lita sering membuat aturan dilengkapi dengan gambar. Misalnya, suatu saat dia membuat aturan "no crying", "No shouting" dan "no toys from home". Peraturan itu ditempelnya di dinding rumah sehingga bisa dilihat semua orang. Yang menarik, dia cukup konsisten menjalankan aturan itu, terutama mengingatkan orang lain untuk tidak melanggarnya.

Suatu hari dia suka bermain belut yang didapat dari tetangga. Tentu saja ini tidak mendapat restu seratus persen dari mbahnya. Terang saja, bermain belut di ruang tamu bisa runyam urusannya. Selain itu, tidak semua orang bisa melihat belut dengan tenang tanpa merasa geli atau jijik. Melihat gelagat ini, Lita tidak habis akal. Diapun membuat aturan baru di rumah itu. Digambarnya sebuah situasi, seorang anak kecil bermain belut, seorang orang tua duduk di kursi dan ada seorang ibu-ibu marah di belakangnya. Kemarahan ini dintunjukkan dengan adanya garis-garis lurus keluar dari mulut ibu-ibu di gambarnya itu. Di bawahnya ditulis oleh Lita "Don't be mad to your kids" alias tidak boleh marah sama anak :))

Tanpa beban, Lita mulai bermain belut dan tentu saja dalam hitungan menit, Mbahnya sudah teriak "Lita....." Belum lagi mbahnya menyelesaikan kalimatnya yang sepertinya akan marah, Lita berkata "Mbah, coba baca di sana!" Bagi Lita, rule is rule.

Saturday, February 12, 2011

Reporter Cilik



Hobi ngobrol dan bercerita rupanya mengalir deras dalam silsilah keluarga kami. Tanpa mengatakan baik atau buruk, sebagian besar orang di keluarga kami suka ngobrol dan bercerita. Keluarga di Bali maupun di Jogja, keduanya suka ngobrol dan berinteraksi secara verbal dengan orang lain. Hal ini mungkin juga terwariskan pada Lita. Sejak 2 tahun terakhir, bakatnya untuk bercerita dan menjelaskan sesuatu secara verbal cukup menonjol. Melihat ini, saya sering mendokumentasikan aktivitas Lita dalam menjelaskan sesuatu.

Meskipun jauh dari profesional, Lita nampak menikmati berbicara di depan kamera dan tidak canggung ketika harus berimprovisasi. Ini tentu saja menyenangkan karena Lita nampak lucu sebagai presenter cilik. Banyak kawan yang menganjurkan agar bakat Lita ini diarahkan secara profesional. Kami masih menjajagi dan menimbang-nimbang. Meskipun tidak harus menjadi penyiar profesional tentu saja Lita akan diuntungkan oleh kemampuannya untuk menjelaskan sesuatu dengan baik dan tertata. Dalam kehidupannya kelak, kami yakin Lita akan berurusan dengan segala macam presentasi dan meyakinkan orang tentang gagasan-gagasannya. Semoga bakat yang mulai nampak ini akan berkembang semakin baik.

Friday, February 11, 2011

Cinta, Anugerah Terindah

Tiada kata yg bisa kuucap ketika aku tau dalam rahimku sedang tumbuh dirimu. Bahagia luar biasa kurasakan, walaupun saat ini perjuangan itu sedang dimulai. Aku berpikir dirimu akan selalu mendampingiku dalam setiap langkahku. Semua bergembira, terutama ayah dan Lita. Lita sudah megidamkan kehadiranmu sejak 2 th yang lalu. Dia pun sudah berjanji lima hal padaku, Lita akan: understanding, listening, helping, taking care and learning. Setiap pulang kerjapun Lita selalu menanyakan kabar adeknya, mencium dan memeluk. Kebahagiannya benar-benar kurasakan sangat dalam.

Namun demikian kehendak Tuhan berkata lain. Ketika aku di Jakarta, aku mengalami perdarahan tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Jantungku terasa akan lepas ketika kulihat darah itu. Menangis, kesedihan yang mendalam kurasakan. Doa tak henti-hentinya kuucapkan, perasaan bersalah karena tak bias menjagamu dengan baik berkecamuk dalam pikiranku. Segera dilarikan tubuhku yg gemetar ini ke rumah sakit hermina bekasi. Segera dilakukan USG Transvaginal, dengan hasil yg amat mengejutkan. Ditemukan kista yg cukup besar di ovarium kananku. Sungguh aku tak menyangka. Walau begitu masih sempat aku melihat denyut jantungmu disana. Kakau begitu bedrest total kita usahakan untuk dipertahankan. Begitu besar support yg kuterima dari ayah, my best man in the world. Ayah segera terbang untuk mendampingiku disaat-saat sulit ini. Cinta kami rasanya sedang diuji oleh Tuhan. Rasanya semua orang sudah mendoakanku, namun kehendak Tuhan berkata lain. Setelah 3 hari perdarahan masih juga berlangsung, akupun di USG ulang hingga 2 kali dengan alat berbeda dengan hasil janin sudah terabsorbsi sehingga dinyatakan janin tidak ada. Lemas lunglai tubuhku, rasanya aku sudah pasrah namun masih juga perasaan kehilangan ini sangat kuat. Airmataku pun tak henti-hentinya berlinang. Akhirnya dilakukan kuretase untuk membersihkan kantong janin. Entah apa yg kualami selama bius mempengaruhi, ketika aku terbangun terasa aku punya semangat dan kekuatan baru dalam tubuhku. Demi anakku yg hilang ini aku berjanji akan melanjutkan perjuanganku ini. Itu janjiku, mudah-mudahan hikmah dari kejadian ini membuatku lebih kuat dan lebih bersabar, Tuhan.

Renungan untuk hari kasih sayang.....

Saturday, February 05, 2011

Hobi baru Lita

Sudah seminggu ini Lita rajin maen ke rumah tetangga di ujung gang. Ini karena disana ada kandang ayam dam gunea pigs. Setiap sore Lita membantu kasih makan dan menangkap ayam2 itu utk dimasukkan dalam kandang. Lita juga paling rajin nungguin ayam bertelur, pas ada telurnya teriak histeris dia. Sejarahnya berawal dari mbah putri yang membelikan 2 ekor ayam kecil berwarna pink. Bukannya ditaruh dikandang, setiap hari lita minta anak ayam itu ikut sekolah, bukan hanya itu, Lita juga minta tidur ama anak ayam itu. Alhasil, mbah putri memutuskan utk menitipkannya di rumah tetangga yg punya ayam banyak..... I will become a vet ibu... Love you Lita

Wednesday, February 02, 2011

Gong Xi Fa Cai 2011

Lita ikut memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek dengan mengenakan baju merah ke sekolah. Lita juga belajar bahasa, lagu dan huruf Mandarin.

Tuesday, February 01, 2011

Eropa 2010




Di penghujung 2010, saya dan Asti sempat menjelajah Eropa untuk keperluan konferensi dan short course. Silakan lihat ceritanya di blog saya: Eropa 2010.