Rumah maya Keluarga Arsana
Rumah bagi Andi (aka: Madé) dan Asti (aka: Ketut) dan Lita untuk berbagi cerita dengan sahabat mereka.
Selamat datang!
Wednesday, June 27, 2007
Tuesday, June 26, 2007
Berpisah untuk sementara
Berpisah untuk sementara antara ayah dan ibu, itu bukan lagi hal yang baru. Sudah 3 bulan kami berpisah dan rindu masih bisa dipendam. Namun mulai kemaren ibu harus berpisah selama 2 minggu dengan putri kesayangan ibu. Jujur saja rasanya lebih berat berpisah dengan Lita dibanding berpisah dengan ayah. Memang hubungan darah antara ibu dan anak terbukti sangat kuat.
Saat nya ke bandara, sepanjang jalan ibu memandang Lita, merenungi diri sendiri, apakah saya termasuk orang tua yg tega ama anak? Yakinkah ibu klo Lita bakal baik2 saja? Mudah2an, batin saya. Paling berat hati saya ketika kami berada di depan pintu cek in. Ibu bicara dengan Lita utk pamit dan menyampaikan pesan. Litapun angguk2 dan berikan kedua jempolnya sambil bilang OKE.
Setiap hari ibu follow up kondisi Lita, ternyata Lita nampak happy dan ceria. Ibu senang mendengarnya walaupun ibu sangat kesepian. Ternyata arti penting kehadiran seseorang buat kita baru dapat dirasakan ketika dia tidak ada. I Miss U honey....
Love
Ibu
Setiap hari ibu follow up kondisi Lita, ternyata Lita nampak happy dan ceria. Ibu senang mendengarnya walaupun ibu sangat kesepian. Ternyata arti penting kehadiran seseorang buat kita baru dapat dirasakan ketika dia tidak ada. I Miss U honey....
Love
Ibu
Monday, June 25, 2007
Pemandangan dari Jendela
Memandang alam sekitar dan menikmatinya kadang bisa jadi pelarian sesaat yang menyejukkan setelah seharian di depan komputer. Memandang di kejauhan dari jendela di lantai 3 ini memberikan sajian alam yang ternyata indah. Keindahan ini tidak sering dapat dinikmati karena kesibukan dan ketidakpedulian. Sekali dilihat, banyak yang dia ajarkan tentang ketenangan, ketinggian, pencapaian dan bahkan kearifan.
Memandang alam dan menikmati keindahannya memang bisa menjadi pelepas dahaga, obat kerinduan akan canda kerabat yang jauh, pun bisa menyegarkan raga untuk kembali bekerja dan bekerja.
Memandang alam dan menikmati keindahannya memang bisa menjadi pelepas dahaga, obat kerinduan akan canda kerabat yang jauh, pun bisa menyegarkan raga untuk kembali bekerja dan bekerja.
Winter mulai datang
Winter mulai datang. Wollongong nampaknya sedikit lebih dingin dibandingkan Sydney. Selain suhunya yang memang menusuk, anginnya sangat kencang sehingga jarang orang betah di luar rumah. Betapapun dinginnya, kehidupan harus berjalan, aktivitas harus tetap ditunaikan. Ke kampus pun harus tetap dilakukan. Untuk tantangan dan ketidaknyamanan seperti inilah rupanyan fellowship ini diciptakan, bukan untuk gaji bulanannya yang menggiurkan. Atau kalaupun gajinya memang membutakan, pastilah untuk ketidaknyamanan ini, gaji itu harus dikompensasikan.
Singkat cerita, ini adalah seragam ayah kalau akan berangkat ke kampus. Ayah naik sepeda selama kurang lebih 10 menit (kalau ngebut) dengan jalanan yang relatif bergelombang (untuk standar Australia). Walaupun dingin, terasa sehat. Lumayan exercise 20 menit setiap hari :)
Singkat cerita, ini adalah seragam ayah kalau akan berangkat ke kampus. Ayah naik sepeda selama kurang lebih 10 menit (kalau ngebut) dengan jalanan yang relatif bergelombang (untuk standar Australia). Walaupun dingin, terasa sehat. Lumayan exercise 20 menit setiap hari :)
Thursday, June 21, 2007
Sunday, June 17, 2007
Lita Maen Sendiri
Ibu baru aja pulang dari Lampung nih. Sampai rumah langsung potong rambut, kegerahan katanya. Menurut ibu sih rambutnya jadi kependekan sekarang, tapi bagus kok. Masih tetap cantik :-)
Lita sudah lama belajar makan sendiri tapi ya itu, diacak-acak he he he. Sekarang Lita belajar maem sendiri pakai bubur ayam. Lihat tuh Lita makan ditemani Ibu dan disaksikan ayah dari kejauhan :)
BTW, sebentar lagi Lita mau ke Bali sama Ibu, Mama, Kakak Nanda, Gita dan Mbok Kadek. Lita nanti tinggal di Tabanan sama Ninik selama dua minggu sementara ibu di Bali selama 2 hari saja. Mudah-mudahan tidak ada masalah ya selama Lita liburan di Tabanan.
Lita sudah lama belajar makan sendiri tapi ya itu, diacak-acak he he he. Sekarang Lita belajar maem sendiri pakai bubur ayam. Lihat tuh Lita makan ditemani Ibu dan disaksikan ayah dari kejauhan :)
BTW, sebentar lagi Lita mau ke Bali sama Ibu, Mama, Kakak Nanda, Gita dan Mbok Kadek. Lita nanti tinggal di Tabanan sama Ninik selama dua minggu sementara ibu di Bali selama 2 hari saja. Mudah-mudahan tidak ada masalah ya selama Lita liburan di Tabanan.
Sunday, June 10, 2007
Ibu mau ke Lampung
Rabu minggu ini Ibu mau ke Lampung. Wah terbang terus ya Bu, bertualang di seluruh nusantara. Lita benar-benar sudah terbiasa ditinggal Ibu dan Ayahnya :) Mudah-mudahan Lita jadi anak yang mandiri. Makasih ya buat Mama, Papa, Kakak Nanda dan Mbak Gita serta Mbok Kadek yang menjaga Lita selama tidak ada ayah ibunya.
Oh ya, foto ini diambil (lagi-lagi) dari webcam. Ibu cantik ya he..he.. baju merah kelihatan cerah. Tapi bukan celana panjang merah lo ya :) [ingat cerita lama].
Oh ya, foto ini diambil (lagi-lagi) dari webcam. Ibu cantik ya he..he.. baju merah kelihatan cerah. Tapi bukan celana panjang merah lo ya :) [ingat cerita lama].
Monday, June 04, 2007
Lita Otonan ke-3
Ini hari yang istimewa bagi Lita karena hari ini Lita tepat berusia tiga oton. Satu Oton adalah 210 hari yang merupakan pertemuan antara perhitungan hari berbasis lima (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon) dan bebasis tujuh (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu) dan dikaitkan dengan pawukon yang merupakan perhitungan berbasis 7 dan 30 (kalau ini agak rumit untuk diceritakan). Singkat kata, Lita lahir pada hari Senin Pahing Warigadian, hari inipun adalah Senin Pahing Warigadian. Hari ini meupakan hari lahir atau birthday Lita, tetapi bukan Ulang Tahun :).
Karena ayah sedang jauh di negeri orang, maka ayah mengikuti upacara Lita secara virtual saja dengan webcam. Thanks to Gtalk untuk transmisi suara dan YM untuk transmisi video. Perkembangan teknologi telah mengubah cara kami berkomunikasi, berkeluarga dan bahkan beragama. Tuhan juga pastilah internet literate sehingga Beliau pasti memaklumi umatnya yang sedang terpisah ribuan kilometer dan harus memanfaatkan teknologi ini untuk melaksanaan otonan.
Lihatlah Lita dengan kabaya merahnya, cantik sekali ya :)
Cerita lainnya akan diposting sama Ibu, mungkin ceritanya bisa lebih detail ya nanti.
Karena ayah sedang jauh di negeri orang, maka ayah mengikuti upacara Lita secara virtual saja dengan webcam. Thanks to Gtalk untuk transmisi suara dan YM untuk transmisi video. Perkembangan teknologi telah mengubah cara kami berkomunikasi, berkeluarga dan bahkan beragama. Tuhan juga pastilah internet literate sehingga Beliau pasti memaklumi umatnya yang sedang terpisah ribuan kilometer dan harus memanfaatkan teknologi ini untuk melaksanaan otonan.
Lihatlah Lita dengan kabaya merahnya, cantik sekali ya :)
Cerita lainnya akan diposting sama Ibu, mungkin ceritanya bisa lebih detail ya nanti.
Berikut ibu posting foto2 yang sempat diabadikan. Thanks to Bu Budha (ibu kepala bimas) atas bantennya yg amat lengkap. Pak Mangku di bekasi yang bersedia pimpin upacara, pak Nyoman yg membantu penjemputan, bli Tut sang photographer, mBak Mang yang gantiin ibu mebanten (kr ibu sedang mens), dan bulik ik serta kadek yang sibuk persiapkan hidangan yg lezat.
Banten otonan Lita yang dipesan dari Ibu Budha... cukup lengkap dengan tumpeng 11 dan banten suci.
Banten yang diletakkan dimana ari2 Lita ditanam. Ari2 yang pertama ditanam di Sydney dalam sebuah Pot yang ditanam pohon kecil.... As ayah said it still be treated well there by Bli Sutil family. Banten Kumara
Mbah dan Kakung datang ke Jakarta utk menghadiri serangkaian moment penting: otonan Nara, ultah pernikahan mbah, ultah Gita dan otonan Lita. Makasih ya mbah dan kakung.
Lita natab di ari2.
Satu hal yang kebetulan adalah Kadek yang ngempu Lita memiliki otonan yang sama dengan Lita, sehingga juga bertepatan dengan ulang tahunnya.... Jadi sekalian kadek natab bareng Lita
Lita agak rewel karena menjelang natab, sempet salto di depan pintu... Ibu juga sempet ganti baju karena abis nangis Lita muntah dibaju ibu... Pak mangku ketis tirta supaya agak tenang.
Semoga Lita tumbuh jadi anak yang sehat dan berbakti pada orangtua
2 Gadis kecil yang cantik tumbuh bersama dan bergandengan tangan... Mungkin sudah 101 orang yang menanyakan apa keduanya kembar...
Walaupun ada perkelahian, cakaran, gigitan dan pukulan, keduanya saling menyayangi... saling mencari jika salah satunya tak ada... Berpelukannnn
Anak2 nampak kehausan setelah upacara selese... santai2 minum dulu... Nanda punya kawan main baru, putra ibu Budha, Bhisma... (klo ayah ingat nama Bhisma juga kita persiapkan)Lita dan Gita bantuin nglungsur banten, lalu membantu acak2in hehehe.... Liat Lita lahap makan nasinya... Lita emang punya kebiasaan makan nasi jotan sejak 5 bulan lalu...
Sunday, June 03, 2007
Ayah beli webcam :)
Setelah beberapa lama menabung dan dibarengi puasa yang ketat, akhirnya ayah berhasil membeli webcam sehingga bisa video chat sama Lita. Webcamnya bisa kebeli karena kebetulan ada diskon gede-gedean. Barang yang tadinya hampir AUD 29 bisa terbeli seharga AUD 17. Bayangkan, diskonnya hampir setengahnya. Seandainya tidak ada wabcam murah, mungkin ayah belum bisa kali belim webcam he..he..
Ini salah satu tampilan webcam di Bekasi waktu Lita dan ayah video chatting. Lita bawa maianan yang dasyat bisa mengeluarkan sinar laser lo. Itu mainan apa ya?
Ini salah satu tampilan webcam di Bekasi waktu Lita dan ayah video chatting. Lita bawa maianan yang dasyat bisa mengeluarkan sinar laser lo. Itu mainan apa ya?
Subscribe to:
Posts (Atom)