Tuesday, June 26, 2007

Berpisah untuk sementara

Berpisah untuk sementara antara ayah dan ibu, itu bukan lagi hal yang baru. Sudah 3 bulan kami berpisah dan rindu masih bisa dipendam. Namun mulai kemaren ibu harus berpisah selama 2 minggu dengan putri kesayangan ibu. Jujur saja rasanya lebih berat berpisah dengan Lita dibanding berpisah dengan ayah. Memang hubungan darah antara ibu dan anak terbukti sangat kuat.
Begini ceritanya, sudah 2 bulan yll kami punya plan utk isi holiday schoolnya nanda dengan berlibur ke bali. So, berangkatlah kami semua kecuali papa pada tgl 22 Juni. Sayang sekali ibu hanya bisa cuti satu hari sehingga ibu harus kembali ke jakarta tg 24 juni. Sesampainya di Bandara mama, nanda dan gita dijemput kakak papa utk langsung meluncur ke klungkung sementara mbok dek juga dijemput kakaknya utk langsung meluncur ke Piling. Lita dan ibu dijemput ninik pekak menuju rumah. Lita langsung lengket sama mereka terutama pekak.
Hari Sabtu, Lita di rumah saja dan langsung akrab dengan teman barunya, Sinta (SD klas 4) dan Tu Gek (SD Klas 5). Awalnya Lita memanggil mereka "teteh" (dalam bhs sunda berarti kakak), tapi lama2 dipanggilnya kakak. Semua orang senang melihat Lita... kedekne care moyo....
Hari minggu, Ibu, Lita, Pekak dan teteh2 pergi ke piling buat jemput mbok Dek. Sudah tradisi klo ke Piling harus mampir ke rumah mbok Ngah... Lita sempet maem disana dan numpang eek... hehehe. Setelah itu langsung meluncur ke rumah mbo Dek. Di sana Lita seneng sekali liat pupy milik Kadek... Lita lebih berani pegang dibanding dengan guguk yg besar. Setelah ngobrol, kami langsung pulang... Sempat istirahat 30 menit, langsung ibu berangkat menuju Bandara diantar nini pekak, om pik, mbok dek dan Lita. Sebelumnya kita harus mampir dulu ke rumah mbok Iluh karena dyah semalaman nangis ingin ketemu ibu utk tunjukin rapotnya. Senang sekali semua bisa kumpul. Lita langsung asik maen sepeda roda tiga.
Saat nya ke bandara, sepanjang jalan ibu memandang Lita, merenungi diri sendiri, apakah saya termasuk orang tua yg tega ama anak? Yakinkah ibu klo Lita bakal baik2 saja? Mudah2an, batin saya. Paling berat hati saya ketika kami berada di depan pintu cek in. Ibu bicara dengan Lita utk pamit dan menyampaikan pesan. Litapun angguk2 dan berikan kedua jempolnya sambil bilang OKE.
Setiap hari ibu follow up kondisi Lita, ternyata Lita nampak happy dan ceria. Ibu senang mendengarnya walaupun ibu sangat kesepian. Ternyata arti penting kehadiran seseorang buat kita baru dapat dirasakan ketika dia tidak ada. I Miss U honey....

Love
Ibu

No comments: