Menjalani hari-hari pertama di Wollongong, tidak mudah untuk memutuskan apakah akan berbahasa Inggris atau Indonesia dengan Lita. Hal ini lebih nampak rumitnya ketika Lita mulai sekolah dan full berbahasa Inggris di sekolah. Di satu sisi kami menginginkan Lita mencapai kemajuan bahasa dengan cepat, sementara di sisi lain kami khawatir Lita akan lupa sama sekali dengan bahasa Indonesia. Ketakutan ini mungkin tidak perlu kalau saja Pekak dan Ninik nya di Bali bisa berbahasa Inggris. Memang tidak banyak yang bisa diharapkan soal bahasa dari beliau yang bahkan tidak sempat menamatkan SD :)
Setelah dipertimbangkan dengan baik, akhirnya kami memilih untuk tetap menggunakan bahasa Indonesia secara dominan di rumah. Alasannya sederhana saja, kami tidak ingin Lita lupa sama sekali dengan Bahasa Indonesia. Ini akan menyulitkan dia kelak kalau pulang ke tanah air :) Sementara itu, sekali waktu kami mengajaknya berbahasa Inggris. Anak kecil memang luar biasa. Lita bisa mengerti Bahasa Inggris dengan cepat sekali. Seandainya saja kita orang dewasa bisa begitu he he. Dengan model ini, kelak ketika pulang dan dijemput Pekak, Ninik, Kakung dan Mbah Putrinya, Lita tetap bisa menyapa, dan tidak dengan "how are you?"
No comments:
Post a Comment