Friday, October 16, 2009

Kehilangan

Usai menari untuk Indonesia Day di University of Wollongong dalam rangka charity untuk korban gempa, akupun baru sadar bokor tempat bungaku hilang.Langkah kakiku dan mataku menyusuri tiap sudut ruangan itu.... tak ada. Samar-samar masih kudengar suara mungil Lita di luar ruangan itu. Dia asik makan sosis dan bermain sendiri di koridor depan ruangn itu. Ternyata barang yg kucari di ruang itupun tak kunjung kutemukan. Bisa dimana saja pikirku, akhirnya dengan lunglai aku keluar dari ruang itu.

Sontak jantungku serasa berhenti, Lita tak ada ditempat semula.... Panik aku mencoba mencari. Kutanya satu persatu org disekitar. Merekapun tahu ada Lita tapi "I'm really sorry I'm too focused to my laptop". Jadi tak ada seorang pun dari sekian org di situ yang peduli pada Lita. Aku tak bisa menyalahkan mereka, ini semua salahku. Kucoba jalan yang tadi kulalui dengannya, kupanggil namanya, tak ada jawaban. Lita!!!! Lita!!!!! Kupandangi sekitarku... Banyak orang lalu lalang, tapi tak ada satupun anak kecil di situ. Panik mulai mempengaruhi akal sehatku. Pikiranku mulai tak karuan. Bagaimana klo Lita diculik, bagaimana klo Lita hilang, dia tak bawa ID card, dia pasti menangis bingung mencariku, dia.... dia.... dia....

Bagaimana hidupku tanpa dirinya. Air mataku pun mulau menetes, keringat dinginku mulai membasahi baju batikku. Saat itu aku tak ingin ke mana2, aku tak ingin waktu Lita kembali, aku tak ada. Kucoba telp ayah... hpnya mati, baru kuingat baterenya memang habis sejak tadi pagi. Kutelepon Bli Dodik, sahabat dekat kami. Diapun segera datang, menenangkanku yang mulai merengek seperti anak kecil. Ternyata bli Dodik sudah mengambil langkah menuju security room utk melaporkan kehilangan ini. "Tenang asti", katanya,....

Setelah kami mencoba sekali lagi mencarinya di sekitar, bli Dodik akhirnya mengajakku ke security room. Akupun tak bisa berpikir lagi. Dalam perjalanan kami bertemu sosok wanita berbadan besar dan tegap dengan berseragam. "Are you OK Ma'am?" dia bertanya. Aku pun segera nyerocos berbahasa Inggris yg udah tak kupikirkan lagi tata bahasanya. Diapun dengan tenang berkata: "Come with me Ma'am... she is safe with us". Sontak mataku melotot... kupeluk lengannya: "Really? Is she alright? Where did U find her? Bla bla bla.... "Relax Ma'am, let's go to the security room".

Kulihat dia dikelilingi lelaki berbadan tegap dan berseragam di sana. Mulut kecilnya tersenyum, dan tangan kecilnya sedang menulis :"Lita". Segera kuterikkan namanya: Lita!!!, airmataku pun berlinang tak tahu malu sambil kuangkat tubuh mungilnya. "She is fine Ma'am, she is trying to find us, and told us that she's lost. She is a good girl" Lelaki itu berusaha menenangkanku. Entah berapa kali aku bilang "Thank You very much" sambil kuciumi pipi putih Lita. Lita pun heran," Ibu, why are you crying?" tanyanya polos. Bli Dodikpun mengingatkanku utk lebih tenang. Terimakasih Bli Dodik atas bantuannya.

Pelajaran berharga kudapat saat itu... I Love U Lita

No comments: