Saturday, August 03, 2013

Menyiasati LDR

Tidak mudah menjaga keakraban dan terutama kehangatan keluarga ketika berjauhan. Sudah lebih dari setengah tahu kami hidup berpisah, saya dan Asti di Sydney dan Lita di Jogja bersama mbahnya. Kalau boleh memilih dengan bebas, tentu kami tidak ingin hal seperti itu terjadi. Apa daya, saat ini rasanya ini yang terbaik. Entahlah, semoga memang demikian adanya.

Selama berpisah ini, komunikasi kami terjadi dengan bantuan teknologi informasi. Untung ada Skype, saya dan Asti bisa ngobrol sama Lita setiap hari. Meski teknologi memungkinkan, tidak selalu mudah menciptakan suasana agar percakapan bisa terjadi dengan hangat. Tidak mudah mengajak Lita untuk bisa bercakap-cakap dengan kami dalam waktu lama karena memang tidak banyak topik yang bisa menarik perhatiannya. 


Di satu sisi, kami terbantu karena Lita tidak pernah merasa sedih berpisah dengan orang tuanya dan itu membuat perpisahan jadi tidak menyulitkan. Di sisi lain, 'kemandirian' Lita ini ternyata menimbulkan masalah baru yaitu dia selalu saja punya hal lebih menarik dibandingkan berjam-jam ngobrol dengan kami lewat Skype. Di Saat seperti itu, yang sering kami lakukan adalah menemaninya nonton video kesayangannya di Youtube. Tidak jarang kami berjam-jam terkoneksi lewat Skype tetapi tidak berbiacara secara intensif. Kadang masing-masing mengerjakan tugas dan tidak berbicara satu sama lain meskipun saling terhubung dan saling mendengar.

Setelah sekian lama, toh akhirnya kami tahu apa yang Lita sukai dan apa yang membuat dia betah ngobrol. Hanya satu yang membuatnya antusias: video tentang binatang. Kami bisa ngobrol berjam-jam jika membahas binatang. Lita memiliki pemahaman yang sanga bagus terhadap binatang dari tontonannya di Youtube. Pada akhirnya binatang ini yang mempererat hubungan kami. Ini salah satu video saat kami bermain bersama dengan kuda sebagai obyek permainan. 



Lita di Jogja memimpin permainan dan saya bersama Asti di Sydney sebagai perserta. Lita hadir di Sydney di layar iPad saya dan kami muncul di Jogja lewat layar komputer Lita. Kami bersama-sama merencanakan nama dan karakter untuk masing-masing kuda yang kami pilih. Menyenangkan juga ternyata. Kehadiran fisik memang tidak akan tergantikan tetapi kedekatan bathin itu jelas bisa dibina melampaui kedekatan fisik. Kami mendoakan semoga keluarga yang terpaksa harus berLDR alias long distance relationship, bisa menjalani dengan baik seperti kami yang beryukur karena bisa melewati LDR ini dengan penuh pelajaran.

No comments: