Tiada kata yg bisa kuucap ketika aku tau dalam rahimku sedang tumbuh dirimu. Bahagia luar biasa kurasakan, walaupun saat ini perjuangan itu sedang dimulai. Aku berpikir dirimu akan selalu mendampingiku dalam setiap langkahku. Semua bergembira, terutama ayah dan Lita. Lita sudah megidamkan kehadiranmu sejak 2 th yang lalu. Dia pun sudah berjanji lima hal padaku, Lita akan: understanding, listening, helping, taking care and learning. Setiap pulang kerjapun Lita selalu menanyakan kabar adeknya, mencium dan memeluk. Kebahagiannya benar-benar kurasakan sangat dalam.
Namun demikian kehendak Tuhan berkata lain. Ketika aku di Jakarta, aku mengalami perdarahan tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Jantungku terasa akan lepas ketika kulihat darah itu. Menangis, kesedihan yang mendalam kurasakan. Doa tak henti-hentinya kuucapkan, perasaan bersalah karena tak bias menjagamu dengan baik berkecamuk dalam pikiranku. Segera dilarikan tubuhku yg gemetar ini ke rumah sakit hermina bekasi. Segera dilakukan USG Transvaginal, dengan hasil yg amat mengejutkan. Ditemukan kista yg cukup besar di ovarium kananku. Sungguh aku tak menyangka. Walau begitu masih sempat aku melihat denyut jantungmu disana. Kakau begitu bedrest total kita usahakan untuk dipertahankan. Begitu besar support yg kuterima dari ayah, my best man in the world. Ayah segera terbang untuk mendampingiku disaat-saat sulit ini. Cinta kami rasanya sedang diuji oleh Tuhan. Rasanya semua orang sudah mendoakanku, namun kehendak Tuhan berkata lain. Setelah 3 hari perdarahan masih juga berlangsung, akupun di USG ulang hingga 2 kali dengan alat berbeda dengan hasil janin sudah terabsorbsi sehingga dinyatakan janin tidak ada. Lemas lunglai tubuhku, rasanya aku sudah pasrah namun masih juga perasaan kehilangan ini sangat kuat. Airmataku pun tak henti-hentinya berlinang. Akhirnya dilakukan kuretase untuk membersihkan kantong janin. Entah apa yg kualami selama bius mempengaruhi, ketika aku terbangun terasa aku punya semangat dan kekuatan baru dalam tubuhku. Demi anakku yg hilang ini aku berjanji akan melanjutkan perjuanganku ini. Itu janjiku, mudah-mudahan hikmah dari kejadian ini membuatku lebih kuat dan lebih bersabar, Tuhan.
Renungan untuk hari kasih sayang.....
No comments:
Post a Comment