Halo semua...
Belakangan ini hidup kami berubah total :) Kini telah hadir orang ketiga di keluarga kecil kami, seorang bayi perempuan yang cantik jelita.
Dia kami beri nama:
Putu Ambalita Pitaloka Arsana
Untuk sekedar berbagi cerita, Amba adalah putri pertama kerajaan Kasi dan kelak akan menitis menjadi Srikandi, ksatria perempuan yang termasyur itu. Semoga dia kelak menjadi seorang ksatria yang berani sekaligus baik budi pekertinya.
Pita kami artikan sebagai pengikat/pelindung dan Loka sendiri berarti dunia. Mungkin kelak putri kami tidak akan melindungi dunia yang sangat amat besar ini tetapi setidaknya bisa menjaga dunia kecilnya dan dipercaya oleh orang-orang di sekitarnya. Begitulah seorang ksatria perempuan yang semoga kelak akan mencintai alam, dan isinya.
Berikut adalah beberapa gambar yang berhasil diabadikan mulai dari persiapan.
Hari Minggu Asti sudah masuk Rumah sakit, sementara operasi akan dilakukan esok harinya. Bapak, Memek, Ibu dan Bapak datang menjenguk untuk memberi semangat. Asti sendiri masih segar, walaupun sedikit was-was.
Detik-detik terakhir hamil :)
Sekitar pukul 3 pm, Asti masuk ruang anestesi untuk dibius. Biusnya epidural saja sehingga Asti masih sadar ketika operasi nanti. Dokter Anestesinya adalah Dokter Tim, orangnya baik sekali dan sangat peduli. Yang di atas adalah Registrar [residen] yang sedang bertugas.
Pembiusan akan segera dimulai. Persiapan dilakukan oleh 3 orang Nurses, diantaranya Lucy dan Lisa.
Untuk mengurangi ketegangan, sempatkan juga mengabadikan saat-saat menentukan ini. Sekitar pukul 3.30 pm, anestesi selesai dan Asti segera dibawa ke ruang operasi. Sayang sekali proses ini tidak bisa diabadikan, baik dengan kamera meupun dengan video. Dalam proses operasi, Asti masih sadar dengan baik dan kita ngobrol berdua sambil melantunkan gayatri mantram. Suasana sangat tengang dan damai
Tepat pukul 3.44 pm, seorang bayi perempuan berhasil dikeluarkan dari rahim Asti ditandai dengan tangisan yang cukup keras. Ini adalah foto pertama Lita setelah lahir ke dunia.
Setelah memotong tali pusat, Lita dimandikan dan sedikitpun dia tidak menangis. Nampaknya Lita sedang dimandikan oleh ketiga Nurses yang merawatnya.
Ketiga Nurses melanjutkan ritual dengan memberi obat dan pakaian.
Inilah saat pertama mamanya menggendong Lita. Sementara itu, dokter sedang menyelesaikan operasi. Lita nampak sangat tenang, tidak banyak menangis.
Sebagai Mama baru, Asti tentu saja membutuhkan bantuan untuk menyusui pertama kali. Ivone, seorang bidan di RHW membantu dengan sabar dan memberi petunjuk cara menyusui dengan baik.
Setelah menjalani operasi, akhirnya Asti dibawa ke ruang pemulihan di bangsal Oxford kamar no. 9. Kelahiran Lita tentu saja disambut gembira oleh Pekak, Nini', Eyang Kakung dan Eyang Putrinya. Ini adalah foto keluarga pertama bersama Lita.
Sudah menjadi tradisi kalau ari-ari [plasenta] harus diperlakukan semestinya, tidak dibuang. Jika di Bali, ari-ari ditanam di halaman rumah, maka di Sydney, ari-ari Lita ditanam di dalam pot. Ari-ari ini ditanam dengan doa agar Lita kelak menjadi seorang anak yang baik. Sebagai simbol pembelajaran hidup, ari-ari ditanam bersama pensil dan kertas.
Inilah Ksatria perempuan itu. Lita yang baru berumur 2 hari :)
Ini pose lain dari Lita, sudah mulai pintar menatap kamera.
Lita sedang diperiksa Dokter Rob, untuk mengetahui kondisi fisik keseluruhan sebelum diputuskan bisa pulang atau tidak. Ternyata hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi fisik Lita sangat baik dan dokter di RHW memutuskan untuk memulangkan Lita dan mamanya tgl 15 Septemebr 2005.
Lita sudah bersiap-siap untuk pulang. Terima kasih pada Tante Hotma yang ngasih hadiah selimut yang cantik ini.
Lita thanks to:
Pekak, Ninik, Eyang Kakung dan Eyang Putri yang telah datang jauh-jauh dari Indonesia menunggu kelahiran Lita.
Om Mul, Tante Oka, dan Kakak Ema atas dukungan dan bantuannya selama hamil maupun saat melahirkan. You are the true family.
Om Ode, Tante Putu, dan Kakak Krishna yang telah menjadi sahabat baik dan bahkan saudara selama ini. Terima kasih buat makanan yang dibawakan saat operasi sehingga Pekak, Ninik, Eyang Kakung, dan Eyang Putri terbebas dari kelaparan :)
Om Made Sujata yang mengunjungi setiap saat. Terima kasih atas persahabatannya selama ini.
Om Borneo yang telah menjadi pengunjung kloter pertama. Terima kasih atas kepeduliannya
Serta semuanya tanpa kecuali yang telah memberi dukungan semaksimal mungkin sehingga Lita bisa terlahir ke dunia dengan selamat.