Perkembangan mental Lita yang paling nampak belakangan ini adalah kesenangannya berargumentasi atau dengan kata lain 'ngeles'. Selalu saja dia punya jawaban atau alasan kalau disuruh atau dilarang melakukan sesuatu.
Alasan yang paling sering dikemukakan pasti berpola "nggak, Lita cuma *** aja kok." Misalnya kalau dilarang nonton TV dekat-dekat, dia akan segera menggosok TV dan bilang "nggak kok, Lita cuma mau elus-elus TV aja" dan akhirnya mundur. Kalau diajak sikat gigi sama Ibu dan dia tidak mau, dia akan bilang "Lita mau sama ayah aja. Lita kangen sama ayah" padahal intinya dia ingin menunda sikat gigi :)) Kalau disuruh melakukan sesuatu dan dia tidak semangat, biasanya dia bilang "sudah kok" dan jika ditanya "kapan" dia pasti bilang "dua hari" :)) Kalau dia sedang akan melakukan sesuatu, misalnya mengganggu makanan atau lainnya dan dilarang, dia akan bilang "Nggak kok, Lita pula-pula aja" (maksudnya pura-pura). Begitulah, Lita sarat dengan argumenasi ala anak kecil.
Yang paling menggelikan. Pernah suatu saat Lita harus dilarang makan lolipop selama sekian lama karena sakit. Sementara itu di rumah ada sebungkus loli. Dia memagangnya dan begitu dikasih tahu dia menjawab "Nggak kok, Lita cuma pegang aja!" Saat menonton TV sambil megang bungkus loli, tangannya meniru gerakan gunting menggunting ujung kantong loli dan teriak kecil "cutting cutting cutting cutting" sambil melirik ayanya dengan senyum dikulum. Saya tahu ini maksudnya dia ingin membuka loli. Begitu dipelototi, dia bilang "Nggak kok, kan cuma pula-pula aja". Sejurus kemudian, ketika ayah ibunya sedikit lengah dia mengambil gunting. Begitu diteriaki "Lita, ingat lo janjinya!" Dia bilang "Nggak kok, kan Lita cuma pegang aja guntingnya" demikian seterusnya dia tidak berhenti hingga benar-benar sampai pada titik kritis dan terpaksa harus dihentikan dengan sedikit paksaan :))
Di kesempatan lain, Lita sudah boleh makan loli tetapi hanya satu setiap harinya. Ini tentu saja berlaku selama ibu ada di rumah dan ayah di kantor. Begitu ayah pulang, Lita datang menemui di kamar dan tiba-tiba menawarkan loli. Ayahnya yang kadang2 terlalu sibuk di depan komputer hanya bilang "makasih" dan tanpa pikir panjang menerima tawaran Lita. Ternyata ini adalah semacam sogokan sehingga Lita pun punya alasan untuk 'menemani' ayahnya makan loli. Begitu ibu datang dan memergoki, Lita akan bilang "Cuma dua aja kok" sambil menunjukkan jarinya. Memang harus hati-hati kalau Lita menawarkan sesutu sama ayahnya. Sometimes it is too good to be true :))
1 comment:
Wkakakaka.....anak2 siy bli. Jadi kadang lebih pinter dari kita2 ini kalau udah punya kemauan heueheuehu....
Udah 3 tahun yah umurnya sekarang. Nga terasa :D
Post a Comment