Sunday, October 30, 2005

Ngumpul di Tempat Borneo

Apalagi kalau bukan ngumpul dan makan-makan.
Ini tradisi yang paling kita suka kalau wiken di Sydney. Maklum, hari-hari biasa semua sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang assignment [halo Nanda, Eka engken... pesu api? :))], ada yang mau ujian [Bor, tetap semangat... semakin cepat selesai, semakin cepat kita party lagi] Ada yang sibuk bangun jam 2 pagi [Wah, inget sudah dai lait seping], ada yang menyusui [Asti sama Putu, kalau ini mah gak peduli wiken gak wikdeis, tetep aja] dan ada juga yang memburu dolar, walaupun pajaknya tinggi.. [halo De, jangan terlalu kecewa pajak tinggi, dari pada tanpa pajak?!?! :)] Kalau yang sibuk riset sih jangan tanya lagi hi hi hi. Belakngan sibuk riset hantu


Wiken ini, kita ngumpul di tempat Borneo yang baru. Wah tempatnya keren abis, seperti hotel bintang 7 rasanya. Cuma pencetan toiletnya agak membingungkan tempatnya he..he..

Ini dia foto-fotonya:


Borneo: di usia yang sudah matang, wajar kalau sudah mengharapkan momongan. Secara mental sudah siap, fisik apalagi. Hanya ada satu masalah kecil: calon ibunya, belum ada :)


Ode: Setalah puas dengan satu anak [walaupun sebenernya agak terlambat he..he..] diam-diam kini mengharapkan satu tambahan anak lagi. Sayang proposalnya [katanya nih] selalu ditolak Putu. Terpaksa momong anak orang :)


Nanda: dari segi usia, mental dan keterampilan, jelas tidak diragukan lagi. Cuma memang masalahnya sama dengen Borneo. Masalah kecil, tapi cukup signipikan [jangan kira nggak bisa nulis signipikan ya, ini sengaja disalah-salahin]


Sementara itu, Wah (yang baju merah) [ya Anda benar, ini nama orang, bukan kata seru semacam "wow", "oh", "aduhai" seperti yang kita pelajari di SD] yang sebenarnya tergolong sangat muda, mulai melakukan riset dengan wawancara. "Gimana sih rasanya [atau caranya] punya anak?" begitu kira-kira pertanyaannya ke ke Asti. Nanda pun antusias menyimak. Tapi di sudut yang lain, ada teman kita, Eka sedang melamun. Memang usia tidak bisa dibohongi Ka he..he..

Ode, yang sudah mapan di "bidang ini", melangkah ke tahap yang lebih edvans ["edvans" yang ini juga sengaja disalah-salahin tulisannya] yaitu pendidikan anak (orang lain). Ode sedang ngajari Lita sholat :))


Krisna: aduh cantiknya [kayaknya nurun Mek Tut-nya]. Rambutnya juga keren tuh [kalau ini jelas nurun siapa?!?!?!]


Setelah mendapat informasi yang cukup dari wawancara, para bujang nampak sedikit bersemangat. Tapi Eka, nampaknya masih kepikiran... sudahlah Ka, nanti akan tiba saatnya. Tanya Ode, berapa umur ideal untuk menikah he..he...


Sementara itu, diam-diam Putu pun TERNYATA mengharap adik untuk Krisna. Penolakannya terhadap Ode hanyalah kepura-puraan :) Ayo Ode, tetap semangat!


Itulah sekilas rekaman lensa selama ngumpul-ngumpul kemaren. Kalau ada kata-kata yang kurang berkenan di dalam posting ini, mohon dimaafkan. Kalau ada kata-kata yang menyadarkan [terutama untuk para bujangan] jangan ragu lagi, SEGERA laksanakan he he he. Sampai jumpa di acara ngumpul dan makan selanjutnya.

1 comment:

Anonymous said...

keren juga nih